Mataram (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengusulkan agar dilakukan penataan kembali ruang laktasi yang ada di areal Kantor Wali Kota Mataram.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Mataram Dewi Mardiana Ariany di Mataram, Selasa, mengatakan, keberadaan ruang laktasi sangat penting sebagai bagian fasilitas publik, khusus bagi ibu yang menyusui. "Ruangan ini diperuntukkan bagi ibu pekerja yang menyusui tapi tidak sempat atau jauh dari buah hatinya agar sang anak tetap mendapatkan ASI eksklusif dari ibu," katanya.
Pernyataan itu disampaikan dalam rangka peringatan Hari ASI Sedunia pada 1 Agustus 2023. Sekaligus menyinggung kondisi ruang laktasi yang selama ini terkesan diabaikan karena tidak pernah dimanfaatkan. "Ruang tersebut tidak termanfaatkan, mungkin karena kondisi dan fasilitas tidak memadai," katanya.
Terkait dengan itulah, lanjut Dewi, momen peringatan Hari ASI ini menjadi peluang untuk mengajukan perbaikan dan penataan kembali terhadap ruang laktasi, terutama di areal Kantor Wali Kota Mataram.
Untuk menjadi sebuah ruang laktasi yang memadai, kata dia, perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti tempat cuci tangan, tempat duduk, tempat sampah, dan lainnya. "Jika tidak sempat menyusui, ibu pekerja bisa juga memerah ASI di ruang laktasi untuk kemudian di simpan di kotak es agar tahan lama," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram meresmikan ruang pintar wujudkan masyarakat berkualitas
Baca juga: Diarpus Mataram mendukung ruang pintar guna motivasi anak gemar baca
Lebih jauh Dewi mengatakan setelah ruang laktasi disiapkan maka harus ada edukasi kepada ibu pekerja agar dapat memberikan ASI eksklusif selama enam bulan. "Untuk memberikan ASI eksklusif perlu peran semua pihak, tidak hanya peran ibu melainkan juga peran suami dan keluarga lainnya sebagai bentuk dukungan," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Mataram Dewi Mardiana Ariany di Mataram, Selasa, mengatakan, keberadaan ruang laktasi sangat penting sebagai bagian fasilitas publik, khusus bagi ibu yang menyusui. "Ruangan ini diperuntukkan bagi ibu pekerja yang menyusui tapi tidak sempat atau jauh dari buah hatinya agar sang anak tetap mendapatkan ASI eksklusif dari ibu," katanya.
Pernyataan itu disampaikan dalam rangka peringatan Hari ASI Sedunia pada 1 Agustus 2023. Sekaligus menyinggung kondisi ruang laktasi yang selama ini terkesan diabaikan karena tidak pernah dimanfaatkan. "Ruang tersebut tidak termanfaatkan, mungkin karena kondisi dan fasilitas tidak memadai," katanya.
Terkait dengan itulah, lanjut Dewi, momen peringatan Hari ASI ini menjadi peluang untuk mengajukan perbaikan dan penataan kembali terhadap ruang laktasi, terutama di areal Kantor Wali Kota Mataram.
Untuk menjadi sebuah ruang laktasi yang memadai, kata dia, perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti tempat cuci tangan, tempat duduk, tempat sampah, dan lainnya. "Jika tidak sempat menyusui, ibu pekerja bisa juga memerah ASI di ruang laktasi untuk kemudian di simpan di kotak es agar tahan lama," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram meresmikan ruang pintar wujudkan masyarakat berkualitas
Baca juga: Diarpus Mataram mendukung ruang pintar guna motivasi anak gemar baca
Lebih jauh Dewi mengatakan setelah ruang laktasi disiapkan maka harus ada edukasi kepada ibu pekerja agar dapat memberikan ASI eksklusif selama enam bulan. "Untuk memberikan ASI eksklusif perlu peran semua pihak, tidak hanya peran ibu melainkan juga peran suami dan keluarga lainnya sebagai bentuk dukungan," katanya.