Medan (ANTARA) -
Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution menginginkan pemugaran, perawatan dan operasional Taman Budaya Medan tidak lagi menggunakan APBD Kota Medan. "Kita menginginkan pembangunan kembali taman budaya ini tidak memakai dana APBD," tegas Bobby saat melakukan diskusi bersama seniman dan budayawan di Taman Budaya Medan, Selasa (1/7).
Namun, lanjut dia, menggunakan pendanaan investor, seperti revitalisasi Lapangan Gajah Mada di Jalan Krakatau Medan, dan revitalisasi Taman Cadika yang akan dilakukan tahun ini. Wali kota juga menjelaskan Taman Budaya Medan ini merupakan tempat menciptakan dan melahirkan seniman dan budayawan di Ibu kota Provinsi Sumatera Utara.
Oleh sebab itu, pihaknya mempersilahkan para seniman dan budayawan di Kota Medan untuk menggunakan ruangan yang tersedia guna menggelar latihan dan berkarya. "Saya minta barang yang ada di ruangan yang dahulunya sanggar agar dipindahkan oleh dinas terkait. Jika alasannya tidak ada tempat, saya rasa tidak cocok. Ruangan itu nantinya akan dipakai para seniman dan budayawan," ujarnya.
Bobby selanjutnya mengatakan pihaknya sudah meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan agar merevisi Peraturan Wali kota (Perwal) Medan No.10/2014 tentang Majelis Kesenian Medan dan Dewan Kesenian Medan. "Dewan Kesenian Medan nantinya adalah orang yang benar-benar mengerti seni dan budaya, sehingga dibutuhkan regulasi maupun metode pemakaian taman budaya ini," jelas Wali Kota Medan.
Ketua Medan Theater Tronic Hafiz Taadi menilai diskusi dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution merupakan dialog yang cerdas karena memiliki cita-cita kesenian dan budayawan. Tentunya, menurut dia, para seniman dan budayawan di Kota Medan harus bersabar menunggu, karena memiliki pola kerja dan sistem manajemen.
Baca juga: Ratusan anak adu kreasi gambar kecintaan budaya Indonesia di Semarang
Baca juga: Tarian kolosal "Pesona Kalimantan" tampil pada TKTB XXI
Baca juga: Ratusan anak adu kreasi gambar kecintaan budaya Indonesia di Semarang
Baca juga: Tarian kolosal "Pesona Kalimantan" tampil pada TKTB XXI
"Kita butuh pemerintah, begitu sebaliknya. Ke depan, kita bisa bersinergi dan berkolaborasi. Jika telah tercipta sinergitas, maka akan muncul akar yang kuat untuk seni dan budaya," jelasnya.