Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengusulkan penambahan kuota pupuk bersubsidi 2023 untuk menghadapi musim tanam pada akhir tahun 2023.
"Kuota pupuk bersubsidi yang diberikan Kementerian Pertanian untuk Lombok Tengah itu sebanyak 17 ribu ton baik urea maupun NPK," kata Kepala Bidang Perkebunan Kabupaten Lombok Tengah Zaenal Arifin di Praya, Kamis.
Kebutuhan pupuk bersubsidi untuk petani di Lombok Tengah dengan luas lahan mencapai 50 ribu hektare itu sebanyak 30 ribu ton.
Namun, kuota pupuk yang diberikan tahun ini berkurang, sehingga petani masih membutuhkan banyak pupuk bersubsidi untuk menghadapi musim tanam akhir tahun 2023.
"Dari 17 ribu ton pupuk bersubsidi itu, 13 ribu ton telah disalurkan kepada masyarakat mulai Januari hingga Juli 2023," katanya.
Sehingga sisa pupuk bersubsidi di Lombok Tengah saat ini mencapai 4 ribu ton, sehingga petani masih membutuhkan tambahan pupuk bersubsidi untuk musim tanam akhir 2023.
"Jika melihat sisa pupuk bersubsidi yang masih ada, kita masih kekurangan stok bila melihat luas tanah di Lombok Tengah mencapai 50 ribu ha," katanya.
Ia mengatakan kuota pupuk bersubsidi yang diberikan pemerintah pusat untuk Lombok Tengah tahun ini mengalami pengurangan bila dibandingkan dengan kuota pupuk di 2022 yang mencapai 30 ribu ton.
Pengurangan kuota pupuk bersubsidi tersebut, karena tanaman tembakau saat ini tidak lagi diperbolehkan menggunakan pupuk bersubsidi atau harus menggunakan pupuk non subsidi.
"Pupuk untuk petani tembakau tidak lagi diberikan subsidi, mereka harus menggunakan pupuk non subsidi," katanya.
"Kuota pupuk bersubsidi yang diberikan Kementerian Pertanian untuk Lombok Tengah itu sebanyak 17 ribu ton baik urea maupun NPK," kata Kepala Bidang Perkebunan Kabupaten Lombok Tengah Zaenal Arifin di Praya, Kamis.
Kebutuhan pupuk bersubsidi untuk petani di Lombok Tengah dengan luas lahan mencapai 50 ribu hektare itu sebanyak 30 ribu ton.
Namun, kuota pupuk yang diberikan tahun ini berkurang, sehingga petani masih membutuhkan banyak pupuk bersubsidi untuk menghadapi musim tanam akhir tahun 2023.
"Dari 17 ribu ton pupuk bersubsidi itu, 13 ribu ton telah disalurkan kepada masyarakat mulai Januari hingga Juli 2023," katanya.
Sehingga sisa pupuk bersubsidi di Lombok Tengah saat ini mencapai 4 ribu ton, sehingga petani masih membutuhkan tambahan pupuk bersubsidi untuk musim tanam akhir 2023.
"Jika melihat sisa pupuk bersubsidi yang masih ada, kita masih kekurangan stok bila melihat luas tanah di Lombok Tengah mencapai 50 ribu ha," katanya.
Ia mengatakan kuota pupuk bersubsidi yang diberikan pemerintah pusat untuk Lombok Tengah tahun ini mengalami pengurangan bila dibandingkan dengan kuota pupuk di 2022 yang mencapai 30 ribu ton.
Pengurangan kuota pupuk bersubsidi tersebut, karena tanaman tembakau saat ini tidak lagi diperbolehkan menggunakan pupuk bersubsidi atau harus menggunakan pupuk non subsidi.
"Pupuk untuk petani tembakau tidak lagi diberikan subsidi, mereka harus menggunakan pupuk non subsidi," katanya.