Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada akhir pekan pertama Agustus 2023.

"Waspadai potensi gelombang yang mencapai 2 meter lebih," kata Prakirawan BMKG Zaenudin Abdul Majid, Lombok Nur Siti Zulaicha dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Sabtu.

Potensi gelombang tinggi itu terjadi di wilayah selat Lombok bagian utara dan selatan, selat Alas bagian selatan, selat Sape bagian selatan dan samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat. "Warga yang ada di pesisir pantai wilayah NTB agar tetap waspada terhadap dampak gelombang," katanya.

Di wilayah Samudera Hindia Selatan NTB, kecepatan angin mencapai 27 knot lebih dengan tinggi gelombang bisa mencapai 4 meter lebih, sehingga para nelayan atau nahkoda kapal untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi di perairan NTB. "Para nelayan maupun nahkoda kapal untuk tetap waspada terhadap dampak gelombang tinggi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari," katanya.

BMKG menyebutkan kondisi angin dan gelombang laut yang berisiko tinggi terhadap keselamatan berlayar yakni kepada perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. "Kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal ferry apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter," katanya.

Baca juga: Waspada potensi di Indonesia gelombang laut tinggi enam meter 27-28 Juli
Baca juga: Waspada! gelombang laut tinggi mencapai 6 meter di selat Lombok NTB

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini adanya peningkatan kecepatan angin dan hujan ringan di wilayah Nusa Tenggara Barat selama tiga hari ke depan di musim kemarau 2023. "Potensi hujan ringan terjadi mulai siang hingga malam hari," katanya. Potensi hujan ringan diprakirakan terjadi di wilayah Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat dan Kabupaten Bima.


 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024