Medan (ANTARA) -
Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution berharap Himpunan Psikologi (Himpsi) Wilayah Sumut dapat membimbing ASN di lingkungan Pemkot Medan dalam memberikan pelayanan publik. "Besar harapan kami kepada Himpsi Wilayah Sumut bisa memberikan bimbingan seluruh ASN di lingkungan Pemkot Medan," kata Bobby di Medan, Sumut, Sabtu.
Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan publik, lanjut dia, tidak terlepas dari peran maupun tanggung jawab sumber daya manusia (SDM), terutama aparaturnya. Wali kota menyebut sebagai bentuk dukungan peningkatan mutu dan kualitas SDM di Kota Medan, Pemkot Medan bersama Himpsi Wilayah Sumut telah menandatangani nota kesepahaman.
Data Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Medan menyebut jumlah ASN pada 51 OPD di lingkungan Pemkot Medan tercatat sebanyak 14.030 orang.
Di antaranya 11.192 orang berstatus ASN, dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) berjumlah 2.848 orang. "Adapun bentuk kerja sama yang diusung adalah sinergitas pengembangan kepribadian dan kesejahteraan psikologis ASN di lingkungan Pemkot Medan," ucapnya.
Wali Kota juga berpesan agar Himpsi Wilayah Sumut berperan aktif menangani isu bullying (perundungan) di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan karena penanganannya tidak lepas dari dunia pendidikan. "Beberapa waktu lalu ada kasus tindakan bullying di lingkungan rumah sampai menghilangkan nyawa. Untuk itu, perlu sentuhan agar bagaimana kesehatan mental anak-anak ini dijaga," jelasnya.
Baca juga: Laura menikmati baca buku bertema psikologi serta fiksi fantasi
Baca juga: Psikologi UMM gandeng Asia University Taiwan
Baca juga: Laura menikmati baca buku bertema psikologi serta fiksi fantasi
Baca juga: Psikologi UMM gandeng Asia University Taiwan
Sebab, lanjut dia, adanya stigma negatif di masyarakat bila pergi atau berkonsultasi tentang kesehatan mental dengan seorang psikiater bisa dianggap sebagai orang gila. Wali kota menegaskan bahwa pemahaman yang salah, dan oleh karenanya mindset (pola pikir) seperti ini yang harus diubah, khususnya masyarakat Kota Medan. "Pola pikir yang tertanam dalam masyarakat ini, harus diubah mulai sekarang. Kalau tidak, sulit bermimpi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," ungkap Bobby.