Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengemukakan perlu sinergi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pemerintah daerah sekitar, yakni Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) untuk mengatasi masalah kualitas udara di Jakarta.
Berdasarkan data yang diterima Heru, dalam kurun waktu 1,5 tahun terakhir kendaraan roda empat meningkat dari 4 juta menjadi 6 juta. Sedangkan roda dua dari 14 juta menjadi 16 juta. Lalu kendaraan yang berpelat B atau dari Jabodetabek pun sudah hampir semua masuk ke Jakarta. Karena itu Heru menyebutkan beban Jakarta memang berat.
"Jadi memang beban Jakarta berat. Tapi tidak mengurangi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemda tak lepas tanggung jawab, kami berusaha untuk itu," kata Heru saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Untuk mengatasi rendahnya kualitas udara atau pencemaran udara di Jakarta, kata Heru, tidak bisa hanya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sendiri. Perlu adanya sinergi dari wilayah Jabodetabek untuk mengatasi kondisi tersebut.
Buruknya kualitas udara masih menghantui DKI Jakarta, sekalipun kegiatan perindustrian telah bergeser ke luar kota. Hal itu karena pencemaran udara masih datang dari banyaknya kendaraan bermotor. Heru menyebutkan, jumlah kendaraan roda dua maupun roda empat yang masuk ke Jakarta terus bertambah setiap tahun.
Salah satu upaya Pemprov DKI mengurangi emisi, yakni pengadaan bus TransJakarta maupun mobil dinas bertenaga listrik. "Contoh DKI menambah kendaraan bus dengan listrik, misal 2 tahun ke depan kita tambah 100 bus. Begitu juga Dishub menggunakan roda duanya listrik. Kendaraan dinasnya secara bertahap walau anggaran terbatas," kata Heru.
Selain itu, Pemprov DKI juga menggencarkan penanaman pohon. Selama Heru menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta, pohon yang ditanam sudah sebanyak 15 ribu pohon.
Menurut Heru, penanaman pohon yang dilakukan Pemprov DKI setidaknya setiap Selasa atau Jumat itu memberikan efek jangka panjang. "Pemda DKI memberikan maksimal setiap Jumat para wali kota, Jumat menanam pohon. Begitu juga saya kalau luang tiap Selasa dan Jumat tanam pohon," kata Heru.Heru mengajak pemerintah daerah penyangga Jakarta turut andil dalam aksi memperbaiki kualitas udara di Jakarta. "Memang secara 'short time' (waktu singkat) tidak bisa. Harapan kami teman-teman Jabodetabek saling bersinergi," ujar Heru.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengajak warga Jakarta dan sekitarnya menggunakan transportasi publik untuk menjalani aktivitas sehari-hari. "Dengan menggunakan transportasi publik berarti kita ikut membantu menciptakan udara bersih di Jakarta," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto.
Baca juga: Guru Besar FKUI sebut polusi udara berkontribusi 11,65 persen kematian
Baca juga: Bandara Belitung tingkatkan kualitas infrastruktur jelang pertemuan G20
Baca juga: Guru Besar FKUI sebut polusi udara berkontribusi 11,65 persen kematian
Baca juga: Bandara Belitung tingkatkan kualitas infrastruktur jelang pertemuan G20
Asep mengatakan penggunaan transportasi pribadi di DKI Jakarta selama ini menyumbang 70 persen polusi udara. Dengan banyaknya warga yang berpindah ke transportasi publik tentunya akan berkontribusi pada turunnya polusi udara.