Jakarta (ANTARA) - Asisten Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI Aryono Miranat menjelaskan alasan lain dari batalnya penampilan perdana pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Rahmat Hidayat yang sedianya turun di Indonesia International Challenge (IIC) dan Indonesia Masters 2023 di Medan, Sumatera Utara.
Aryono menjelaskan bahwa tidak hanya soal kurangnya waktu persiapan, namun pembatalan itu juga dilandasi dengan kalkulasi poin yang terbilang kecil dari seri international challenge dan turnamen BWF Super 100 tersebut.
"Persiapan Kevin/Rahmat memang kurang bagus, jadi kami tarik dulu. Kalau pun mereka main di sana, sayang karena poinnya kecil," ungkap Aryono saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu.
Meski mengecewakan, namun keputusan tersebut dibuat agar pasangan Kevin/Rahmat punya kesiapan yang lebih matang dan selanjutnya bakal didorong untuk bermain pada level yang lebih tinggi. "Jadi kami proyeksikan (bermain) ke Super 300 atau 500. Kalau bisa masuk ke situ dapat poinnya besar juga," ungkap Aryono.
Dengan melihat jadwal turnamen Federasi Badminton Dunia (BWF), maka Aryono memprediksi Kevin/Rahmat bisa segera tampil pada ajang BWF Super 300 Korea Masters 2023, 7-12 November. "Planning ke Korea (Masters), tapi itu baru rencana ya," kata Aryono singkat.
Sehubungan dengan kekompakan anak asuhnya itu, Aryono menilai Kevin dan Rahmat sudah bisa saling menyesuaikan pola permainan masing-masing dan hanya butuh peningkatan kecil pada sejumlah aspek.
Bahkan keduanya sudah punya kedekatan sebagai pasangan main, namun sayangnya dari segi fisik memang masih belum maksimal sehingga akhirnya berbuntut pada pembatalan keikutsertaan di IIC 2023 dan Indonesia Masters.
Baca juga: Chico awali Japan Open dengan singkirkan pemain senior
Baca juga: Pasangan Adrian dan Ariella gemilang di Junior International Grand Prix
"Ya dari kondisi fisik kan kelihatan. Tapi chemistry mereka sudah bagus. Kita semua tahu lah Kevin seperti apa, sedangkan Rahmat pun juga bisa main bagus saat sebelumnya dipasangkan dengan Pram (Pramudya Kusumawardana). Harapannya mereka bisa bagus ya," pungkas Aryono.
Aryono menjelaskan bahwa tidak hanya soal kurangnya waktu persiapan, namun pembatalan itu juga dilandasi dengan kalkulasi poin yang terbilang kecil dari seri international challenge dan turnamen BWF Super 100 tersebut.
"Persiapan Kevin/Rahmat memang kurang bagus, jadi kami tarik dulu. Kalau pun mereka main di sana, sayang karena poinnya kecil," ungkap Aryono saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu.
Meski mengecewakan, namun keputusan tersebut dibuat agar pasangan Kevin/Rahmat punya kesiapan yang lebih matang dan selanjutnya bakal didorong untuk bermain pada level yang lebih tinggi. "Jadi kami proyeksikan (bermain) ke Super 300 atau 500. Kalau bisa masuk ke situ dapat poinnya besar juga," ungkap Aryono.
Dengan melihat jadwal turnamen Federasi Badminton Dunia (BWF), maka Aryono memprediksi Kevin/Rahmat bisa segera tampil pada ajang BWF Super 300 Korea Masters 2023, 7-12 November. "Planning ke Korea (Masters), tapi itu baru rencana ya," kata Aryono singkat.
Sehubungan dengan kekompakan anak asuhnya itu, Aryono menilai Kevin dan Rahmat sudah bisa saling menyesuaikan pola permainan masing-masing dan hanya butuh peningkatan kecil pada sejumlah aspek.
Bahkan keduanya sudah punya kedekatan sebagai pasangan main, namun sayangnya dari segi fisik memang masih belum maksimal sehingga akhirnya berbuntut pada pembatalan keikutsertaan di IIC 2023 dan Indonesia Masters.
Baca juga: Chico awali Japan Open dengan singkirkan pemain senior
Baca juga: Pasangan Adrian dan Ariella gemilang di Junior International Grand Prix
"Ya dari kondisi fisik kan kelihatan. Tapi chemistry mereka sudah bagus. Kita semua tahu lah Kevin seperti apa, sedangkan Rahmat pun juga bisa main bagus saat sebelumnya dipasangkan dengan Pram (Pramudya Kusumawardana). Harapannya mereka bisa bagus ya," pungkas Aryono.