Mataram (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meminta agar kegiatan vaksinasi human papillomavirus vaccine (HPV) kepada siswa SD perempuan didahului dengan edukasi baik kepada orang tua maupun masyarakat umum agar bisa program itu berjalan lancar.

"Jika orang tua dan masyarakat sudah teredukasi dengan baik, masyarakat bisa memberikan dukungannya terhadap program vaksinasi tersebut," kata Ketua TP PKK Kota Mataram Kinnastri Mohan Roliskana di Mataram, Jumat.

Pernyataan itu disampaikan menyikapi kegiatan vaksinasi HPV yang merupakan jenis vaksin yang bisa membantu melindungi individu terutama perempuan dari infeksi HPV yang merupakan penyebab utama kanker leher rahim (serviks).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTB menyebutkan, target sasaran vaksinasi HPV di NTB sekitar 46.400 siswa sekolah dasar kelas V dan VI akan dilaksanakan bulan Agustus ini.

"Namun demikian, untuk pelaksanaan di Kota Mataram sejauh ini kami belum dapat informasi dari dinas terkait. Jadi saya belum bisa berkomentar banyak," katanya.

Terkait dengan itu, selaku Ketua TP PKK Kota Mataram saat ini juga sedang menunggu sosialisasi dan edukasi dari dinas kesehatan terkait pelaksanaan program vaksinasi HPV terhadap anak perempuan usia 9 tahun-14 tahun.

"Tujuannya, agar kami juga bisa membantu menyukseskan program pemerintah dengan memberikan penjelasan dan pemahaman yang sama ke masyarakat melalui kader kami," katanya.

Kendati demikian, pihaknya berharap program vaksinasi HPV di Kota Mataram ke depan bisa berjalan lancar tanpa ada penolakan dari para orang tua.

Pasalnya, jika melihat ke belakang harga vaksin HPV ini cukup mahal yakni sekitar Rp1 juta per sekali suntik. Tapi, pemerintah saat ini memberikan secara gratis sebagai upaya pencegahan kanker serviks sejak dini.

"Jika pemerintah sudah mencanangkan, ini berarti sudah dilakukan kajian secara maksimal untuk tujuan yang lebih baik," katanya.


Hal senada juga di sampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf, bahwa vaksinasi HPV harus diawali sosialisasi kepada orang tua dan siswa, terkait dengan manfaat vaksin HPV agar tidak ada penolakan dari orang tua siswa.

"Jangan sampai, tiba-tiba petugas datang ke sekolah lalu melakukan vaksinasi ke pada anak-anak," katanya.

Selain itu, Yusuf juga mengusulkan dalam pelaksanaan vaksinasi HPV anak-anak harus didampingi orang tua mereka sebagai langkah antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Prinsipnya, apapun yang menjadi program pemerintah dan selama itu positif tetap kita dukung. Tapi perlu diawali dengan sosialisasi dan edukasi untuk membangun komitmen dan pemahaman yang sama," katanya.

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024