Mataram (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalihkan lokasi pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) mini ke ruang terbuka hijau (RTH) Pagutan agar lebih representatif.

"Awalnya GOR mini akan dibangun di dekat Tugu Bumi Gora Jalan Udayana, tapi karena sudah ada pembangunan Ruang Kreatif Teras Udayana, GOR mini kita alihkan ke RTH Pagutan," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Mataram H Suhartono Toemiran di Mataram, Jumat.

Suhartono mengatakan penggunaan lahan di area Taman Bumi Gora Udayana sebagai tempat pembangunan ruang kreatif tidak menjadi masalah, yang terpenting adalah usulan anggaran ke pemerintah untuk pembangunan GOR mini masih ada dalam aplikasi KRISNA (Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran) sebesar Rp27 miliar, sebagai bentuk atensi pemerintah pusat.

"Untuk lahan kita bisa ganti, sebab kita masih ada lahan alternatif yang lebih bagus, salah satunya di RTH Pagutan," katanya.

Menurutnya, luas lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan GOR mini sekitar satu hektare, sementara RTH Pagutan memiliki luas sekitar 8 hektare, sehingga lebih representatif.

"Pembangunan GOR mini ini sebagai fasilitas pendukung persiapan menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028, yang berlangsung di NTB atau Kota Mataram khususnya," katanya.

Karena itu, berbagai syarat termasuk DED (detail engineering design) untuk pembangunan GOR mini sudah dipenuhi.

"Jadi, kita tinggal menunggu kepastian pencairan bantuan anggaran pemerintah pusat," katanya.


Dikatakan, jika usulan pembangunan GOR mini terealisasi, fasilitas yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas para atlet di Kota Mataram khususnya dan NTB umumnya bisa terpenuhi.

Sebab, dalam GOR tersebut akan ada lapangan untuk futsal, voli, bulutangkis dan berbagai cabang olahraga (cabor) yang membutuhkan lapangan ukuran kecil.

Hanya saja, lanjutnya, untuk realisasi pembangunannya, pihaknya belum berani memasang target, karena ini menjadi kewenangan pemerintah pusat.

"Tapi, kalau usulan kita itu sudah masuk ke aplikasi KRISNA Pemerintah Pusat, kita punya harapan besar. Untuk kepastiannya, kami juga tetap berkoordinasi dengan pusat," katanya.

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024