Medan (ANTARA) - Chief Executive Officer (CEO) Pasar Digital (PaDi) UMKM Indonesia Jimmy Karisma Ramadhan menyebutkan nilai transaksi PaDi UMKM mulai Januari sampai dengan Agustus 2023 mencapai Rp3,5 triliun. "Itu angka 'year to date', sampai hari ini," ujar Jimmy seusai mengikuti kegiatan "Business Matching" atau Temu Bisnis PaDi UMKM, di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Kamis.
Dia menyatakan, jumlah itu masih sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pihaknya. Namun, Jimmy menegaskan, PaDi UMKM akan terus berupaya untuk meningkatkan jumlahnya. Salah satunya adalah dengan menyasar pembeli dari luar BUMN.
Diluncurkan sejak tahun 2020, PaDi UMKM awalnya memang dibuat khusus untuk memudahkan pengadaan barang perusahaan-perusahaan BUMN. Namun, mulai Juni 2023, pasar digital itu sudah membuka diri untuk perusahaan swasta. "Kami mau ekspansi dan ingin terus memperlebar pasar ke luar BUMN," ujar Jimmy pula.
Dia melanjutkan, nilai transaksi via PaDi UMKM menunjukkan kenaikan signifikan lantaran nilainya hanya Rp172 miliar pada tahun 2020. Jumlah pelaku UMKM di PaDi pun terus melonjak, dari 16.000 pelaku UMKM pada tahun 2020 menjadi 100.000 UMKM hingga kuarter kedua 2023.
Meski demikian, Jimmy menyebut bahwa pihaknya masih akan meningkatkan PaDi UMKM supaya lebih memudahkan pembeli dan penjual dalam bertransaksi. Salah satu yang dituju adalah menyatukan sistem yang ada agar proses pengadaan barang semakin lancar. "Kami mau semakin memudahkan dalam pengadaan dengan terintegrasi ke sistem-sistem. Itu yang terpenting. Kemudian, akan ada pula peningkatan layanan untuk perizinan, keuangan dan lainnya bagi pelaku UMKM di PaDi," kata Jimmy.
Baca juga: DJP Jateng mendukung UMKM penyandang disabilitas
Baca juga: Puluhan ribu orang ditargetkan hadiri pameran kuliner internasional di Bali
PaDi UMKM (Pasar Digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan pasar elektronik yang menyediakan produk-produk pilihan dari para vendor UMKM Indonesia yang telah dikurasi supaya sesuai standar kebutuhan pengadaan perusahaan BUMN.