Mataram (ANTARA) - Pengamat musik Indonesia dari Irama Nusantara David Tarigan mengatakan digitalisasi musik akan mempermudah seniman musik khususnya musisi lokal dalam memperkenalkan karyanya.
"Digitalisasi musik ini akan mempermudah seniman musik khususnya musisi lokal dalam memperkenalkan karyanya, tanpa harus ke ibu kota atau studio-studio besar," kata David dalam acara "Digitalisasi Musik dalam Festival Komunitas Seni Media (FKSM) 2023" di Taman Budaya NTB, Mataram, Rabu (6/9) malam.
Dia juga menyatakan program edukasi terkait digitalisasi musik itu sebagai pembelajaran untuk musisi sampai penikmat musik agar optimistis musisi lokal mampu menampilkan karyanya ke khalayak luas.
Digitalisasi, kata David, memungkinkan ada kesetaraan dalam distribusi musik. Namun, hal itu masih jadi tantangan tersendiri bagi musik tradisional, khususnya yang menggunakan instrumen musik tradisional.
David juga menyinggung soal kurangnya wawasan tentang musik digital yang dimiliki para musisi tradisional. Banyak kasus dari akibat ketidaktahuan, musisi kehilangan sumber penghasilan.
Pengetahuan itu tidak harus selalu dimiliki musisinya, tetapi, lingkungan atau komunitasnya bisa membantu.Bila tidak ada komunitas yang bisa membantu, menurut David, pemerintah daerah lah yang dianggapnya harus ikut bertanggung jawab.
Festival Komunitas Seni Media diadakan untuk memberikan edukasi kepada pengunjung, khususnya para seniman musik.
Salah satu Kurator FKSM 2023 Jeong Ok Jeun menyebutkan, selain kegiatan pameran dan pentas seni, acara tersebut juga akan diisi dengan program edukasi seperti wicara seniman, diskusi seni, tour galeri, dan talkshow.
"Selain memperkenalkan seni kepada para pengunjung, kami juga membuka program edukasi buat mereka," kata Jeong Ok Jeun.
Dia juga mengharapkan dengan adanya program edukasi itu akan mampu membuka cakrawala pengunjung tentang seni media karena mayoritas pengunjung di tempat itu rata-rata mahasiswa.
"Digitalisasi musik ini akan mempermudah seniman musik khususnya musisi lokal dalam memperkenalkan karyanya, tanpa harus ke ibu kota atau studio-studio besar," kata David dalam acara "Digitalisasi Musik dalam Festival Komunitas Seni Media (FKSM) 2023" di Taman Budaya NTB, Mataram, Rabu (6/9) malam.
Dia juga menyatakan program edukasi terkait digitalisasi musik itu sebagai pembelajaran untuk musisi sampai penikmat musik agar optimistis musisi lokal mampu menampilkan karyanya ke khalayak luas.
Digitalisasi, kata David, memungkinkan ada kesetaraan dalam distribusi musik. Namun, hal itu masih jadi tantangan tersendiri bagi musik tradisional, khususnya yang menggunakan instrumen musik tradisional.
David juga menyinggung soal kurangnya wawasan tentang musik digital yang dimiliki para musisi tradisional. Banyak kasus dari akibat ketidaktahuan, musisi kehilangan sumber penghasilan.
Pengetahuan itu tidak harus selalu dimiliki musisinya, tetapi, lingkungan atau komunitasnya bisa membantu.Bila tidak ada komunitas yang bisa membantu, menurut David, pemerintah daerah lah yang dianggapnya harus ikut bertanggung jawab.
Festival Komunitas Seni Media diadakan untuk memberikan edukasi kepada pengunjung, khususnya para seniman musik.
Salah satu Kurator FKSM 2023 Jeong Ok Jeun menyebutkan, selain kegiatan pameran dan pentas seni, acara tersebut juga akan diisi dengan program edukasi seperti wicara seniman, diskusi seni, tour galeri, dan talkshow.
"Selain memperkenalkan seni kepada para pengunjung, kami juga membuka program edukasi buat mereka," kata Jeong Ok Jeun.
Dia juga mengharapkan dengan adanya program edukasi itu akan mampu membuka cakrawala pengunjung tentang seni media karena mayoritas pengunjung di tempat itu rata-rata mahasiswa.