Mataram (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, pelaksanaan tender pembangunan pasar ikan higienis di kampung nelayan Bintaro dengan anggaran Rp480 juta masih menunggu tahap pengurukan lahan rampung.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram Irwan Harimansyah di Mataram, Jumat, mengatakan, kegiatan pengurukan lahan seluas 5.000 meter persegi saat ini masih dikerjakan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim).
"Hasil koordinasi kami, Disperkim menargetkan kegiatan pengurukan lahan selesai sekitar dua minggu ke depan," katanya.
Dikatakan, jika proses pengurukan lahan belum selesai, pihaknya tidak bisa mengajukan tender meskipun semua dokumen dan persyaratan sudah siap.
"Kalau kita tender sebelum pengurukan lahan selesai, maka rekanan belum berani melaksanakan proyek di areal tersebut," katanya.
Menurutnya, dari luas lahan 5.000 meter persegi itu yang akan digunakan menjadi pembangunan fisik pasar ikan higienis hanya 30x15 meter atau sesuai dengan kebutuhan dan jumlah pedagang ikan yang ada.
Dengan anggaran Rp480 juta itu, lanjutnya, pasar ikan higienis atau Pasar Ikan Bersih Mataram yang akan dibangun dengan konsep terbuka.
Sementara untuk los pedagang sudah diputuskan membangun los biasa tanpa meja sesuai dengan permintaan dari pedagang ikan. Untuk model los pedagang sebenarnya bisa lebih tertata kalau menggunakan meja.
"Namun karena pedagang tidak mau. Jadi kita buat terbuka sebab kami tidak ingin sudah dibuatkan meja tapi nanti tidak digunakan," katanya.
Di sisi lain, pembangunan pasar ikan higienis itu juga akan dilengkapi fasilitas pendukung seperti lampu penerang, air bersih, dan fasilitas lainnya.
Lebih jauh Irwan mengatakan, pembangunan pasar ikan bersih itu untuk dimaksudkan merelokasi aktivitas pedagang pasar ikan yang saat ini berada di jalur utama Jalan Saleh Sungkar atau jalur utama menuju objek wisata Senggigi.
Dengan kondisi yang kurang representatif termasuk aroma yang ditimbulkan setiap kali melintas di jalur tersebut.
Selain itu lokasi pasar ikan saat ini, sering kali mengganggu aktivitas lalu lintas karena mobil-mobil pengusaha yang membawa ikan dan pembeli parkir di badan jalan.
"Sementara pembangunan pasar ikan higienis yang kita siapkan berada di dalam, dekat dengan pantai sehingga tidak mengganggu aktivitas lalu lintas," katanya.
Lebih jauh Irwan mengatakan, kendati proyek tersebut baru masuk jadwal tender bulan September ini, namun diyakini proyek pembangunan pasar ikan bersih dengan anggaran dari APBD Kota Mataram itu bisa rampung tahun ini.
"Proyek pengerjaan pasar ikan bersih dijadwalkan hanya 45 hari kerja dan sebab konsepnya terbuka dengan pemasangan tiang, atap, dan pembuatan los saja," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram Irwan Harimansyah di Mataram, Jumat, mengatakan, kegiatan pengurukan lahan seluas 5.000 meter persegi saat ini masih dikerjakan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim).
"Hasil koordinasi kami, Disperkim menargetkan kegiatan pengurukan lahan selesai sekitar dua minggu ke depan," katanya.
Dikatakan, jika proses pengurukan lahan belum selesai, pihaknya tidak bisa mengajukan tender meskipun semua dokumen dan persyaratan sudah siap.
"Kalau kita tender sebelum pengurukan lahan selesai, maka rekanan belum berani melaksanakan proyek di areal tersebut," katanya.
Menurutnya, dari luas lahan 5.000 meter persegi itu yang akan digunakan menjadi pembangunan fisik pasar ikan higienis hanya 30x15 meter atau sesuai dengan kebutuhan dan jumlah pedagang ikan yang ada.
Dengan anggaran Rp480 juta itu, lanjutnya, pasar ikan higienis atau Pasar Ikan Bersih Mataram yang akan dibangun dengan konsep terbuka.
Sementara untuk los pedagang sudah diputuskan membangun los biasa tanpa meja sesuai dengan permintaan dari pedagang ikan. Untuk model los pedagang sebenarnya bisa lebih tertata kalau menggunakan meja.
"Namun karena pedagang tidak mau. Jadi kita buat terbuka sebab kami tidak ingin sudah dibuatkan meja tapi nanti tidak digunakan," katanya.
Di sisi lain, pembangunan pasar ikan higienis itu juga akan dilengkapi fasilitas pendukung seperti lampu penerang, air bersih, dan fasilitas lainnya.
Lebih jauh Irwan mengatakan, pembangunan pasar ikan bersih itu untuk dimaksudkan merelokasi aktivitas pedagang pasar ikan yang saat ini berada di jalur utama Jalan Saleh Sungkar atau jalur utama menuju objek wisata Senggigi.
Dengan kondisi yang kurang representatif termasuk aroma yang ditimbulkan setiap kali melintas di jalur tersebut.
Selain itu lokasi pasar ikan saat ini, sering kali mengganggu aktivitas lalu lintas karena mobil-mobil pengusaha yang membawa ikan dan pembeli parkir di badan jalan.
"Sementara pembangunan pasar ikan higienis yang kita siapkan berada di dalam, dekat dengan pantai sehingga tidak mengganggu aktivitas lalu lintas," katanya.
Lebih jauh Irwan mengatakan, kendati proyek tersebut baru masuk jadwal tender bulan September ini, namun diyakini proyek pembangunan pasar ikan bersih dengan anggaran dari APBD Kota Mataram itu bisa rampung tahun ini.
"Proyek pengerjaan pasar ikan bersih dijadwalkan hanya 45 hari kerja dan sebab konsepnya terbuka dengan pemasangan tiang, atap, dan pembuatan los saja," katanya.