KKP segera membawa ikan budi daya masuk pasar Arab Saudi

id KKP,Perikanan,Kelauatan,Arab Saudi

KKP segera membawa ikan budi daya masuk pasar Arab Saudi

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP Ishartini (tengah). ANTARA/HO-Humas KKP

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) segera membawa ikan budidaya Indonesia ke pasar Arab Saudi sebagai upaya memperluas pasar ekspor dan meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar internasional.

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP Ishartini di Jakarta, Sabtu mengatakan bahwa pihaknya bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berhasil memperjuangkan kepentingan sektor kelautan dan perikanan melalui diplomasi bilateral dengan Arab Saudi.

Dia menyampaikan bahwa persetujuan otoritas kompeten Arab Saudi terhadap ekspor produk perikanan budidaya Indonesia tinggal menunggu hitungan hari. Indikasi tersebut muncul dalam negosiasi antar otoritas kompeten dua negara dalam virtual bilateral meeting (VBM).

"Kami menyelesaikan VBM dengan Saudi Food and Drugs Authority (SFDA) dan Alhamdulillah negosiasi berjalan lancar dan pihak SFDA telah yakin dan puas terhadap data-data yang disajikan oleh Delri (Delegasi Republik Indonesia-red) terkait dengan implementasi quality assurance hulu-hilir perikanan," katanya

Menurutnya, keberhasilan itu hasil kerja keras diplomasi dan sinergi bersama KKP, BPOM dan tentu Kementerian Luar Negeri dalam melakukan pendekatan-pendekatan teknis maupun melalui diplomatic channel.

"Badan Mutu KKP dan Ditjen Perikanan Budidaya kompak menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan sebagai bagian dari technical compliance," ujar dia.

Sebelumnya bahwa Indonesia dan Arab Saudi telah memiliki perjanjian bilateral dalam bidang penjaminan mutu pangan dengan authorized competent authority untuk Indonesia adalah BPOM dan executing party untuk sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (SJMKHP) adalah KKP.

Sampai saat ini jumlah perusahaan perikanan Indonesia yang teregistrasi SFDA sebanyak 58 unit, namun demikian produk asal perikanan budidaya masih terkendala persetujuan otoritas kompeten untuk bisa masuk ke pasar Arab Saudi.

Data ekspor produk perikanan Indonesia ke Arab Saudi tahun 2022 – 2024 didominasi oleh produk cakalang, tuna, lemuru yang diolah dalam bentuk ikan kaleng, sedangkan produk lainnya termasuk kerupuk udang, kerapu, tenggiri, kakatua, terasi serta berbagai produk lainnya.

Baca juga: Gudang distribusi garam Ponorogo bantu capai swasembada

Pada tahun 2024, volume ekspor produk perikanan ke Arab Saudi sebesar 22.000 ton dengan nilai 91 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Kita mendapatkan angin segar dari Arab Saudi diantaranya mereka menyatakan menerima corrective action yang kita sampaikan, serta paralel dengan proses compliance standar SFDA akan rilis approval untuk produk asal perikanan budidaya", terang Ishartini.

Baca juga: KKP mengecek kesiapan pasokan ikan di Tegal jelang Lebaran

Sejauh ini produk perikanan budidaya yang telah berstandar internasional dan siap memasuki pasar Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Arab, haji dan umroh adalah udang, nila, lele dan patin.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan pihaknya terus menggenjot produksi perikanan budidaya melalui beberapa komoditas unggulan atau champion yang dapat menguasai pasar global.

Selain titik berat produksi, Menteri Trenggono juga fokus kepada penjaminan mutu serta diversifikasi negara tujuan ekspor untuk memperluas dan ekspansi pasar perikanan Indonesia.