Jakarta (ANTARA) - PT Permodalan Nasional Mardani (PNM) konsisten memberikan pelatihan "community leaders" yang dilaksanakan secara hybrid yang dihadiri 569 peserta yang merupakan pendamping nasabah PNM Mekaar Jambi.
Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi menerangkan bahwa program tersebut merupakan upaya PNM untuk membekali para pendamping nasabah PNM agar mampu menjangkau lebih banyak lagi masyarakat prasejahtera di Indonesia.
“PNM ingin terus memberikan pelayanan yang prima kepada 14,7 juta nasabah dengan terus konsisten meningkatkan literasi keuangan dan pendampingan usaha yang meningkat. Pelatihan ini tidak hanya dilaksanakan di Jambi saja nantinya akan dilakukan secara nasional,” kata Arief melalui keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
PNM berfokus pada pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pemberdayaan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan nasabah terutama pembangunan ekonomi yang menciptakan "multiplier effect" terhadap pembangunan sosial dan lingkungan.
Di samping memberikan modal finansial, katanya, PNM aktif memberikan edukasi tidak hanya kepada nasabah namun karyawan terlebih dahulu untuk dapat mendampingi nasabah guna memberikan literasi keuangan, pelatihan usaha, dan program-program yang memberikan nilai tambah kepada nasabah.
Arief menjelaskan bahwa PNM sebagai salah satu perusahaan yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro secara konsisten terus mendorong karyawan PNM untuk tetap meningkatkan kemampuan meningkatkan pelayanan kepada nasabah.
Arief berharap PNM dapat lebih banyak lagi membantu nasabah agar terus naik kelas.
"PNM terus memperbanyak nasabah yang terlayani dan maju dalam usaha serta terhindar dari jerat pinjol, judi online ataupun penipuan yang marak saat ini ditemui," ujarnya.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Sunarso menyampaikan bahwa PNM saat ini telah menjadi garda terdepan dalam layanan pinjaman berbasis kelompok.
"Holding Ultra Mikro bersama Pegadaian dan PNM didirikan pada 2021. Pegadaian merupakan pemberi gadai terbesar di Indonesia, sedangkan PNM merupakan salah satunya pemimpin dalam pinjaman berbasis kelompok," kata Sunarso.
Baca juga: Kementerian BUMN kembangkan talenta digital dari kampus
Baca juga: BNI meningkatkan inklusi keuangan buat UMKM belum "bankable"
Ia menilai Holding Ultra Mikro telah melakukan pendanaan dan pendampingan terhadap 36,1 juta usaha mikro dan ultra mikro. Dari jumlah tersebut, ada 14,7 juta perempuan pelaku usaha ultra mikro yang juga mendapatkan pendampingan melalui Mekaar dari PNM.
Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi menerangkan bahwa program tersebut merupakan upaya PNM untuk membekali para pendamping nasabah PNM agar mampu menjangkau lebih banyak lagi masyarakat prasejahtera di Indonesia.
“PNM ingin terus memberikan pelayanan yang prima kepada 14,7 juta nasabah dengan terus konsisten meningkatkan literasi keuangan dan pendampingan usaha yang meningkat. Pelatihan ini tidak hanya dilaksanakan di Jambi saja nantinya akan dilakukan secara nasional,” kata Arief melalui keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
PNM berfokus pada pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pemberdayaan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan nasabah terutama pembangunan ekonomi yang menciptakan "multiplier effect" terhadap pembangunan sosial dan lingkungan.
Di samping memberikan modal finansial, katanya, PNM aktif memberikan edukasi tidak hanya kepada nasabah namun karyawan terlebih dahulu untuk dapat mendampingi nasabah guna memberikan literasi keuangan, pelatihan usaha, dan program-program yang memberikan nilai tambah kepada nasabah.
Arief menjelaskan bahwa PNM sebagai salah satu perusahaan yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro secara konsisten terus mendorong karyawan PNM untuk tetap meningkatkan kemampuan meningkatkan pelayanan kepada nasabah.
Arief berharap PNM dapat lebih banyak lagi membantu nasabah agar terus naik kelas.
"PNM terus memperbanyak nasabah yang terlayani dan maju dalam usaha serta terhindar dari jerat pinjol, judi online ataupun penipuan yang marak saat ini ditemui," ujarnya.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Sunarso menyampaikan bahwa PNM saat ini telah menjadi garda terdepan dalam layanan pinjaman berbasis kelompok.
"Holding Ultra Mikro bersama Pegadaian dan PNM didirikan pada 2021. Pegadaian merupakan pemberi gadai terbesar di Indonesia, sedangkan PNM merupakan salah satunya pemimpin dalam pinjaman berbasis kelompok," kata Sunarso.
Baca juga: Kementerian BUMN kembangkan talenta digital dari kampus
Baca juga: BNI meningkatkan inklusi keuangan buat UMKM belum "bankable"
Ia menilai Holding Ultra Mikro telah melakukan pendanaan dan pendampingan terhadap 36,1 juta usaha mikro dan ultra mikro. Dari jumlah tersebut, ada 14,7 juta perempuan pelaku usaha ultra mikro yang juga mendapatkan pendampingan melalui Mekaar dari PNM.