Jakarta (ANTARA) - Sepanjang tahun ini sudah puluhan sekolah dari berbagai kota di Australia mengunjungi Balai Wisata Budaya pada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra guna mengenal keragaman budaya Indonesia.
"Sejak awal tahun 2023 sampai sekarang sudah sekitar 20 sekolah dari berbagai kota di Australia mengunjungi Balai Wisata Budaya KBRI Canberra," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan, KBRI Canberra, Mukhamad Najib, dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Kamis.
Hari ini giliran siswa-siswa Discovery Christian College yang mengunjungi Balai Wisata Budaya itu yang memang terbuka untuk seluruh sekolah di Australia yang ingin berkunjung dan mengenal Indonesia. Najib menjelaskan siswa-siswa Australia itu akan diedukasi soal Indonesia, seperti letak geografis Indonesia yang dekat dengan Australia, budaya, bahasa, tempat wisata dan tempat-tempat bersejarah.
Siswa juga mendapat penjelasan mengenai benda budaya yang terdapat di Balai Wisata Budaya, seperti wayang, reog, pakaian adat, dan alat musik tradisional dari wilayah-wilayah Indonesia. "Jika waktu memungkinkan, kami juga memberikan mini workshop gamelan, angklung, ataupun tari tradisional," kata Najib.
Para siswa Discovery Christian College mencoba memainkan gamelan di bawah arahan pelatih gamelan Jawa dari KBRI Canberra, Ragil Purnomo, yang juga staf fungsi penerangan, sosial dan budaya KBRI.
Baca juga: FKSM 2023 libatkan komunitas seni media di seluruh Indonesia
Baca juga: Dubes untuk Swedia ajak diaspora promosikan budaya Indonesia
Siswa-siswa Australia itu mengaku senang bisa mengunjungi Balai Wisata Budaya KBRI Canberra meski kepala sekolah mereka, Josh Counsel, mengatakan jarak sekolah ini ke Canberra memakan waktu 6 jam perjalanan menggunakan bus dan 1,5 jam memakai pesawat terbang. Menurut KBRI Canberra, beberapa siswa bahkan menyatakan ingin mengunjungi Indonesia setelah melihat tayangan video mengenai budaya dan keindahan pulau-pulau di Indonesia.
"Sejak awal tahun 2023 sampai sekarang sudah sekitar 20 sekolah dari berbagai kota di Australia mengunjungi Balai Wisata Budaya KBRI Canberra," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan, KBRI Canberra, Mukhamad Najib, dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Kamis.
Hari ini giliran siswa-siswa Discovery Christian College yang mengunjungi Balai Wisata Budaya itu yang memang terbuka untuk seluruh sekolah di Australia yang ingin berkunjung dan mengenal Indonesia. Najib menjelaskan siswa-siswa Australia itu akan diedukasi soal Indonesia, seperti letak geografis Indonesia yang dekat dengan Australia, budaya, bahasa, tempat wisata dan tempat-tempat bersejarah.
Siswa juga mendapat penjelasan mengenai benda budaya yang terdapat di Balai Wisata Budaya, seperti wayang, reog, pakaian adat, dan alat musik tradisional dari wilayah-wilayah Indonesia. "Jika waktu memungkinkan, kami juga memberikan mini workshop gamelan, angklung, ataupun tari tradisional," kata Najib.
Para siswa Discovery Christian College mencoba memainkan gamelan di bawah arahan pelatih gamelan Jawa dari KBRI Canberra, Ragil Purnomo, yang juga staf fungsi penerangan, sosial dan budaya KBRI.
Baca juga: FKSM 2023 libatkan komunitas seni media di seluruh Indonesia
Baca juga: Dubes untuk Swedia ajak diaspora promosikan budaya Indonesia
Siswa-siswa Australia itu mengaku senang bisa mengunjungi Balai Wisata Budaya KBRI Canberra meski kepala sekolah mereka, Josh Counsel, mengatakan jarak sekolah ini ke Canberra memakan waktu 6 jam perjalanan menggunakan bus dan 1,5 jam memakai pesawat terbang. Menurut KBRI Canberra, beberapa siswa bahkan menyatakan ingin mengunjungi Indonesia setelah melihat tayangan video mengenai budaya dan keindahan pulau-pulau di Indonesia.