Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Nusa Tenggara Barat Mahdi mengatakan, program CLBK atau cinta literasi berbasis keluarga di Kelurahan Pejeruk Ampenan, Kota Mataram mampu menggerakkan dan meningkat minat baca masyarakat.
"CLBK ini mampu untuk menghidupkan keluarga membaca. Jadi kita tinggal siapkan buku bacaan yang dibutuhkan oleh masing-masing keluarga," katanya di Mataram, Jumat.
Hal tersebut disampaikan seusai membuka kegitan pelatihan CLBK berbasis jurnalistik dengan menyasar puluhan siswa perwakilan tingkat SD, SMP, dan SMA di wilayah tersebut dengan menghadirkan Kepala Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Biro (NTB) Riza Fahriza sebagai pemateri.
Dikatakan, berdasarkan laporan dari Camat Ampenan Muzakkir Walad, tingkat minat baca di daerah ini sudah mencapai 60 persen. Angka tersebut sebenarnya sudah menjadi capaian yang luar biasa.
Hanya saja harus terus ditingkatkan karena jika dilihat secara umum angka itu masih rendah, sehingga berbagai program dan upaya meningkatkan minat baca masyarakat harus terus digalakkan.
"Karena itu, kami siap memberikan pendampingan dan dukungan sesuai kebutuhan," katanya.
Untuk tahap pertama, katanya, guna mendukung program CLBK Dinas Perpustakaan Provinsi NTB akan memberikan bantuan buku langsung ke kepala keluarga (KK).
"Paling tidak satu KK mendapat 5 jenis buku bacaan. Bantuan ini akan dikoordinir oleh kelurahan agar gerakan keluarga membaca betul-betul diaplikasikan masyarakat," katanya.
Untuk bantuan buku, kata Mahdi, ditargetkan bisa terbagi pada awal tahun 2024, sebab untuk anggaran pengadaan buku-buku baru tahun 2024 sudah siap.
"Jadi sekarang kita perlu mendata dan memilah, kira-kira jenis buku apa yang dibutuhkan dalam sebuah keluarga agar dapat menggerakkan dan meningkatkan minat baca," katanya.
Misalnya, buku tentang peluang usaha, cara mendidik anak, cara mengolah makanan sehat untuk mencegah stunting, atau buku-buku cerita untuk anak-anak dan lainnya.
Sementara menyinggung tentang tren membaca di era digital, Mahdi mengatakan, membaca dengan menggunakan "smart phone" merupakan hal yang bagus, mudah dan praktis.
Hanya saja perlu diketahui, tidak semua masyarakat punya "smart phone", pulsa, dan paket internet sehingga perlu ada bantuan buku manual kepada keluarga dan masyarakat sekaligus mendukung program CLBK.
"Semoga program CLBK di Kelurahan Pejeruk bisa diadopsi oleh lurah-lurah lain agar dapat ikut menggerakkan dan meningkatkan minat baca masyarakat," katanya.
Sementara Lurah Pejeruk Lalu Bagus Afriady mengatakan, bantuan buku yang akan diberikan Dinas Perpustakaan Provinsi NTB, untuk tahap sekitar 300 eksemplar dengan berbagai judul.
"Bantuan buku itu, tentu dapat menambah koleksi buku yang ada di perpustakaan kelurahan saat ini yang jumlahnya sekitar 1.000 buku," ujarnya.
Buku-buku yang ada di perpustakaan kelurahan, merupakan koleksi dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Mataram sehingga koleksi buku tersebut bisa diganti secara berkala 2-3 bulan sekali.
"Buku yang ada di perpustakaan kelurahan ini sifatnya pinjam pakai. Jadi bisa diganti dengan koleksi lain setelah 2-3 bulan," katanya.
"CLBK ini mampu untuk menghidupkan keluarga membaca. Jadi kita tinggal siapkan buku bacaan yang dibutuhkan oleh masing-masing keluarga," katanya di Mataram, Jumat.
Hal tersebut disampaikan seusai membuka kegitan pelatihan CLBK berbasis jurnalistik dengan menyasar puluhan siswa perwakilan tingkat SD, SMP, dan SMA di wilayah tersebut dengan menghadirkan Kepala Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Biro (NTB) Riza Fahriza sebagai pemateri.
Dikatakan, berdasarkan laporan dari Camat Ampenan Muzakkir Walad, tingkat minat baca di daerah ini sudah mencapai 60 persen. Angka tersebut sebenarnya sudah menjadi capaian yang luar biasa.
Hanya saja harus terus ditingkatkan karena jika dilihat secara umum angka itu masih rendah, sehingga berbagai program dan upaya meningkatkan minat baca masyarakat harus terus digalakkan.
"Karena itu, kami siap memberikan pendampingan dan dukungan sesuai kebutuhan," katanya.
Untuk tahap pertama, katanya, guna mendukung program CLBK Dinas Perpustakaan Provinsi NTB akan memberikan bantuan buku langsung ke kepala keluarga (KK).
"Paling tidak satu KK mendapat 5 jenis buku bacaan. Bantuan ini akan dikoordinir oleh kelurahan agar gerakan keluarga membaca betul-betul diaplikasikan masyarakat," katanya.
Untuk bantuan buku, kata Mahdi, ditargetkan bisa terbagi pada awal tahun 2024, sebab untuk anggaran pengadaan buku-buku baru tahun 2024 sudah siap.
"Jadi sekarang kita perlu mendata dan memilah, kira-kira jenis buku apa yang dibutuhkan dalam sebuah keluarga agar dapat menggerakkan dan meningkatkan minat baca," katanya.
Misalnya, buku tentang peluang usaha, cara mendidik anak, cara mengolah makanan sehat untuk mencegah stunting, atau buku-buku cerita untuk anak-anak dan lainnya.
Sementara menyinggung tentang tren membaca di era digital, Mahdi mengatakan, membaca dengan menggunakan "smart phone" merupakan hal yang bagus, mudah dan praktis.
Hanya saja perlu diketahui, tidak semua masyarakat punya "smart phone", pulsa, dan paket internet sehingga perlu ada bantuan buku manual kepada keluarga dan masyarakat sekaligus mendukung program CLBK.
"Semoga program CLBK di Kelurahan Pejeruk bisa diadopsi oleh lurah-lurah lain agar dapat ikut menggerakkan dan meningkatkan minat baca masyarakat," katanya.
Sementara Lurah Pejeruk Lalu Bagus Afriady mengatakan, bantuan buku yang akan diberikan Dinas Perpustakaan Provinsi NTB, untuk tahap sekitar 300 eksemplar dengan berbagai judul.
"Bantuan buku itu, tentu dapat menambah koleksi buku yang ada di perpustakaan kelurahan saat ini yang jumlahnya sekitar 1.000 buku," ujarnya.
Buku-buku yang ada di perpustakaan kelurahan, merupakan koleksi dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Mataram sehingga koleksi buku tersebut bisa diganti secara berkala 2-3 bulan sekali.
"Buku yang ada di perpustakaan kelurahan ini sifatnya pinjam pakai. Jadi bisa diganti dengan koleksi lain setelah 2-3 bulan," katanya.