Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, sebanyak 2.575 siswi kelas V sekolah dasar (SD) di kota ini sudah mendapatkan vaksinasi human papillomavirus vaccine (HPV) dosis pertama.
"Alhamdulillah, realisasi cakupan vaksinasi HPV sudah mencapai 65 persen lebih dari target sasaran 3.910 siswi," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram Chairul Sochib di Mataram, Minggu.
Menurut dia, vaksinasi HPV bertujuan untuk membantu melindungi dari anak perempuan dari infeksi penyebab kanker leher rahim (serviks).
"Layanan vaksinasi HPV diberikan secara gratis sebagai salah satu upaya pemerintah melindungi masyarakat dari virus tersebut," katanya.
Untuk mencapai target tersebut, Dinkes Kota Mataram saat ini masih melakukan layanan vaksinasi ke sekolah-sekolah baik SD maupun madrasah ibtidaiyah (MI) dengan melibatkan tim dari puskesmas di masing-masing wilayah.
Sedangkan terkait dengan jumlah dosis vaksin, menurutnya, saat ini sudah tercukupi sehingga dalam pelaksanaan vaksinasi HPV ini relatif belum ada kendala secara prinsip.
"Stok vaksin HPV kita sudah tercukupi sesuai target sasaran. Kekurangan vaksin sudah distribusi provinsi," katanya.
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Hj Eka Nurhayati, SpOG sebelumnya sangat mendukung pemberian vaksin HPV bagi siswi SD untuk membantu melindungi anak sejak dini dari infeksi penyebab kanker leher rahim (serviks).
"Pemberian vaksin HPV bagi siswi SD sebanyak 2 kali, mampu memberikan perlindungan dari virus HPV hingga 20 tahun ke depan," katanya.
Eka yang merupakan dokter spesialis kandungan ini mengatakan, vaksin HPV untuk anak SD cukup diberikan dua kali. Sedangkan untuk dewasa atau orang yang sudah melakukan hubungan intim disarankan 3 kali.
"Dosis pertama, kemudian satu bulan berikutnya dosis kedua, dan enam bulan kemudian dosis ketiga," katanya.
Terkait dengan itu, Eka mengimbau masyarakat agar memberikan dukungannya terhadap program vaksinasi HPV bagi anak SD sebagai upaya pencegahan dini virus HPV. Apalagi ini diberikan gratis.
"Jika vaksin HPV dilakukan secara mandiri maka biaya yang dikeluarkan untuk satu kali sekitar Rp1 juta dengan jenis vaksin untuk 2-4 virus. Sedangkan jenis vaksin terbaru bisa mencapai Rp3 juta sekali suntik," katanya.
"Alhamdulillah, realisasi cakupan vaksinasi HPV sudah mencapai 65 persen lebih dari target sasaran 3.910 siswi," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram Chairul Sochib di Mataram, Minggu.
Menurut dia, vaksinasi HPV bertujuan untuk membantu melindungi dari anak perempuan dari infeksi penyebab kanker leher rahim (serviks).
"Layanan vaksinasi HPV diberikan secara gratis sebagai salah satu upaya pemerintah melindungi masyarakat dari virus tersebut," katanya.
Untuk mencapai target tersebut, Dinkes Kota Mataram saat ini masih melakukan layanan vaksinasi ke sekolah-sekolah baik SD maupun madrasah ibtidaiyah (MI) dengan melibatkan tim dari puskesmas di masing-masing wilayah.
Sedangkan terkait dengan jumlah dosis vaksin, menurutnya, saat ini sudah tercukupi sehingga dalam pelaksanaan vaksinasi HPV ini relatif belum ada kendala secara prinsip.
"Stok vaksin HPV kita sudah tercukupi sesuai target sasaran. Kekurangan vaksin sudah distribusi provinsi," katanya.
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Hj Eka Nurhayati, SpOG sebelumnya sangat mendukung pemberian vaksin HPV bagi siswi SD untuk membantu melindungi anak sejak dini dari infeksi penyebab kanker leher rahim (serviks).
"Pemberian vaksin HPV bagi siswi SD sebanyak 2 kali, mampu memberikan perlindungan dari virus HPV hingga 20 tahun ke depan," katanya.
Eka yang merupakan dokter spesialis kandungan ini mengatakan, vaksin HPV untuk anak SD cukup diberikan dua kali. Sedangkan untuk dewasa atau orang yang sudah melakukan hubungan intim disarankan 3 kali.
"Dosis pertama, kemudian satu bulan berikutnya dosis kedua, dan enam bulan kemudian dosis ketiga," katanya.
Terkait dengan itu, Eka mengimbau masyarakat agar memberikan dukungannya terhadap program vaksinasi HPV bagi anak SD sebagai upaya pencegahan dini virus HPV. Apalagi ini diberikan gratis.
"Jika vaksin HPV dilakukan secara mandiri maka biaya yang dikeluarkan untuk satu kali sekitar Rp1 juta dengan jenis vaksin untuk 2-4 virus. Sedangkan jenis vaksin terbaru bisa mencapai Rp3 juta sekali suntik," katanya.