Mataram (ANTARA) - Ikatan Motor Indonesia (IMI) Nusa Tenggara Barat menyiapkan 100 orang petugas marshall untuk MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 13-15 Oktober.
"Untuk marshall sudah siap, kami sudah siapkan 100 orang," kata Ketua IMI NTB Lalu Herman Mahaputra di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan para petugas marshall yang dipersiapkan MotoGP semuanya berasal dari NTB dan rata-rata sudah berpengalaman, karena pernah bertugas saat World Superbike (WSBK) dan MotoGP 2022.
"Jadi mereka sudah punya pengalaman," ujarnya.
Terkait petugas marshall itu, pria yang akrap disapa dokter Jack itu mengatakan kesiapan sudah disampaikan saat rapat persiapan MotoGP Mandalika 2023 beberapa hari lalu yang dihadiri sejumlah pihak, di antaranya Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, Pemkab Lombok Tengah, ITDC, MGPA, TNI/Polri, dan unsur-unsur lain yang terlibat.
Disinggung apakah jumlah 100 orang sudah cukup, pria yang juga menjabat Direktur RSUD Provinsi NTB itu menyatakan sudah cukup. Namun pihaknya akan mengambil tenaga tambahan dari Pulau Sumbawa jika dirasa kurang.
"Memang marshall ini juga tidak boleh pas-pasan jumlahnya. Karena bisa saja terjadi perubahan cuaca, marshall jatuh sakit sehingga perlu digantikan oleh orang lain. Tapi, apapun itu kita sudah siap," terangnya.
Sementara terkait persoalan lain di luar petugas marshall, sudah diatur ITDC bersama MGPA dan Dorna. Salah satunya terkait lintasan sirkuit, yang menurutnya tidak ada perbaikan, kalau pun ada hanya tindakan pembersihan dan pengecatan.
"Tidak ada perbaikan lintasan tetap sama seperti sebelumnya. Kami sudah bertemu ITDC dan MGPA saat rapat persiapan disampaikan MotoGP tidak ada perubahan. Kalau pun ada kecelakaan kemarin itu hanya force majeure, insiden dan pebalap sudah tahu dan paham resiko yang terberat," katanya.
"Untuk marshall sudah siap, kami sudah siapkan 100 orang," kata Ketua IMI NTB Lalu Herman Mahaputra di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan para petugas marshall yang dipersiapkan MotoGP semuanya berasal dari NTB dan rata-rata sudah berpengalaman, karena pernah bertugas saat World Superbike (WSBK) dan MotoGP 2022.
"Jadi mereka sudah punya pengalaman," ujarnya.
Terkait petugas marshall itu, pria yang akrap disapa dokter Jack itu mengatakan kesiapan sudah disampaikan saat rapat persiapan MotoGP Mandalika 2023 beberapa hari lalu yang dihadiri sejumlah pihak, di antaranya Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, Pemkab Lombok Tengah, ITDC, MGPA, TNI/Polri, dan unsur-unsur lain yang terlibat.
Disinggung apakah jumlah 100 orang sudah cukup, pria yang juga menjabat Direktur RSUD Provinsi NTB itu menyatakan sudah cukup. Namun pihaknya akan mengambil tenaga tambahan dari Pulau Sumbawa jika dirasa kurang.
"Memang marshall ini juga tidak boleh pas-pasan jumlahnya. Karena bisa saja terjadi perubahan cuaca, marshall jatuh sakit sehingga perlu digantikan oleh orang lain. Tapi, apapun itu kita sudah siap," terangnya.
Sementara terkait persoalan lain di luar petugas marshall, sudah diatur ITDC bersama MGPA dan Dorna. Salah satunya terkait lintasan sirkuit, yang menurutnya tidak ada perbaikan, kalau pun ada hanya tindakan pembersihan dan pengecatan.
"Tidak ada perbaikan lintasan tetap sama seperti sebelumnya. Kami sudah bertemu ITDC dan MGPA saat rapat persiapan disampaikan MotoGP tidak ada perubahan. Kalau pun ada kecelakaan kemarin itu hanya force majeure, insiden dan pebalap sudah tahu dan paham resiko yang terberat," katanya.