London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (16/9/2023), berbalik melemah dari kenaikan selama dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,76 persen atau 58,44 poin menjadi menetap di 7.652,94 poin.
Indeks FTSE 100 terkerek 9,50 persen atau 38,30 poin menjadi 7.711,38 poin pada Jumat (15/9/2023), setelah melonjak 1,95 persen atau 147,09 poin menjadi 7.673,08 poin pada Kamis (14/9/2023), dan menyusut 0,02 persen atau 1,54 poin menjadi 7.525,99 poin pada Rabu (13/9/2023).
Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan properti dan pengembang perumahan Inggris Persimmon PLC yang merosot 4,59 persen; serta salah satu perusahaan pengembang dan investasi properti terbesar di Inggris Raya, British Land Company PLC, kehilangan 4,58 persen.
Sementara itu, Mondi PLC, grup perusahaan pengemasan dan kertas multinasional Inggris terangkat 3,25 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Baca juga: Saham Jerman hentikan reli dua hari
Baca juga: Saham Prancis ditutup di zona merah, indeks anjlok 1,39 persen
Disusul oleh saham perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika yang menyediakan solusi end-to-end untuk perdagangan bahan pokok secara daring Ocado Group PLC bertambah 3,06 persen; serta perusahaan jasa pos dan kurir multinasional Inggris International Distribution Services PLC menguat 1,94 persen.