Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengatakan literasi keamanan informasi penting untuk diketahui pelajar, khususnya dalam menjaga data-data pemerintah dari ancaman serangan siber.
"Edukasi ini salah satu langkah penting dalam upaya untuk menjaga keamanan informasi pemerintah daerah (Pemda)," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Hardi, saat menghadiri kegiatan literasi keamanan informasi bagi pelajar di Palu, Rabu.
Menurut dia, kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menuntut pemerintah bertransformasi dalam penggunaan sistem mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu perlu dukungan semua pihak dalam menjaga keamanan sistem, karena informasi merupakan aset berharga dan krusial pada konteks pemerintahan.
Karena itu, lanjutnya, sejak dini literasi informasi harus diperkenalkan, mulai dari tingkat pelajar hingga umum guna mencegah penyalahgunaan oleh kelompok-kelompok tertentu, mengingat banyak data-data pemerintah bersifat rahasia.
"Menjaga keamanan data pemerintah ranah Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian. Kerja-kerja ini tidak akan maksimal tanpa dukungan semua pihak. Kalau data-data bersifat rahasia jatuh ke tangan orang atau kelompok tidak bertanggung jawab, tentu membahayakan kepentingan publik dan berpotensi merugikan masyarakat," tutur Hardi.
Hadirnya edukasi literasi tersebut, kata dia, diharapkan pelajar lebih memahami konsep dasar keamanan informasi, mulai dari penggunaan kata sandi/password hingga mengenali potensi ancaman dan serangan siber.
Baca juga: WVI sebut banyak anak-anak di Asmat belum bisa membaca
Baca juga: Pentingnya literasi digital
Baca juga: WVI sebut banyak anak-anak di Asmat belum bisa membaca
Baca juga: Pentingnya literasi digital
Ia juga mengajak pelajar bijak dalam pemanfaatan TIK melalui berbagai kanal, khususnya pada media sosial, karena tidak semua informasi beredar memiliki kebenaran. "Kita semua harus siap menghadapi tantangan dunia maya yang semakin kompleks. Karena TIK tidak saja memberikan dampak positif, tetapi juga memberikan dampak negatif sehingga dalam penggunaannya harus bijak," ujar Hardi.