Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih tinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat (20/9/2023), berbalik menguat dari kerugian selama dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt bangkit 0,75 persen atau 117,11 poin menjadi menetap di 15.781,59 poin.
Indeks DAX 40 terpangkas 0,40 persen atau 62,64 poin menjadi 15.664,48 poin pada Selasa (19/9/2023), setelah jatuh 1,05 persen atau 166,41 poin menjadi 15.727,12 poin pada Senin (18/9/2023), dan terangkat 0,56 persen atau 88,54 poin menjadi 15.893,53 poin pada Jumat (15/9/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 32 saham berhasil meraih keuntungan, sementara delapan saham lainnya mengalami kerugian.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40. Sartorius AG, sebuah perusahaan yang memproduksi dan memasarkan peralatan dan komponen elektronik presisi melonjak 4,62 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Disusul oleh perusahaan industri bahan kimia terdiversifikasi yang memproduksi minyak parfum, bahan wewangian, bahan baku kosmetik dan penyedap rasa Symrise AG terangkat 3,71 persen; serta perusahaan yang menyediakan penjualan aksesoris fesyen untuk pria dan wanita secara daring Zalando SE bertambah 3,34 persen.
Di sisi lain, Rheinmetall AG, sebuah perusahaan industri otomotif dan senjata Jerman yang berkantor pusat di Dusseldorf mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terpuruk 0,96 persen.
Baca juga: Saham Prancis untung hari kedua, indeks bertambah 0,67 persen
Baca juga: Saham Jerman rugi hari kedua
Diikuti oleh saham perusahaan jasa keuangan yang menawarkan berbagai produksi asuransi dan investasi Allianz SE kehilangan 0,84 persen; serta perusahaan multinasional Jerman yang menyelenggarakan perdagangan saham dan sekuritas lainnya Deutsche Borse AG menyusut 0,78 persen.