Jambi (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi mencatat jumlah investor di pasar modal dengan identitas dari Jambi terus mengalami peningkatan yang pada Juli 2023 mencapai 109.067 single investor identification (SID) atau meningkat 23,83 persen secara tahunan (yoy).
Kepala OJK Provinsi Jambi Yudha Nugraha Kurata di Jambi, Sabtu, mengatakan upaya literasi terkait investasi pasar modal ditingkatkan OJK bersama Bursa Efek Indonesia dan sekuritas, sehingga memacu meningkatnya jumlah investor pasar modal.
Sementara, jumlah transaksi saham pada Juli 2023 tercatat sebesar Rp827,59 miliar atau turun sebesar 43,32 persen yoy. Selanjutnya, nilai penjualan reksa dana yang dilakukan oleh agen penjual efek reksa dana (APERD) di Provinsi Jambi pada Juli 2023 tercatat sebesar Rp176,42 miliar atau meningkat 107,21 persen yoy.
Meskipun saat ini di Provinsi Jambi belum terdapat perusahaan yang tercatat sebagai emiten, OJK Jambi berkolaborasi dengan pemangku kebijakan untuk memberikan edukasi untuk mendorong pelaku usaha di Jambi memanfaatkan sumber pendanaan dari pasar modal, baik mendaftar menjadi emiten di bursa maupun melalui Securities Crowd Funding (SCF).
Selain akses keuangan sumber dana yang lebih luas, perusahaan juga tidak perlu melakukan pembayaran angsuran kewajiban bulanan karena dana yang diterima sebagai ekuitas pada perusahaan dan imbal hasil dananya dilakukan melalui dividen.
Sementara itu, upaya meningkatkan literasi dan inklusi kepada masyarakat di Provinsi Jambi juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota Jambi untuk pencanangan 1.000 ASN Kota Jambi menjadi investor. Langkah ini menjadi komitmen BEI dalam meningkatkan literasi para ASN di Kota Jambi melalui pemahaman mengenai pengelolaan keuangan dan investasi yang legal kepada ASN.
Baca juga: Pakar: Pemerintah berhak memutus kontrak investor biarkan lahan mangkrak
Baca juga: Deli Serdang Sumut ingin investor libatkan masyarakat lokal
Direktur BEI Sunandar mengatakan sinergi dan kolaborasi dengannya pemerintah daerah memperkuat peran BEI untuk menciptakan ekosistem investasi dan pengembangan pasar modal. Ia berharap dari kolaborasi ini, ke depan ASN di daerah itu semakin berperan aktif menjadi investor pasar modal dan meningkatkan pendapatan melalui beragam pilihan investasi saham.
Kepala OJK Provinsi Jambi Yudha Nugraha Kurata di Jambi, Sabtu, mengatakan upaya literasi terkait investasi pasar modal ditingkatkan OJK bersama Bursa Efek Indonesia dan sekuritas, sehingga memacu meningkatnya jumlah investor pasar modal.
Sementara, jumlah transaksi saham pada Juli 2023 tercatat sebesar Rp827,59 miliar atau turun sebesar 43,32 persen yoy. Selanjutnya, nilai penjualan reksa dana yang dilakukan oleh agen penjual efek reksa dana (APERD) di Provinsi Jambi pada Juli 2023 tercatat sebesar Rp176,42 miliar atau meningkat 107,21 persen yoy.
Meskipun saat ini di Provinsi Jambi belum terdapat perusahaan yang tercatat sebagai emiten, OJK Jambi berkolaborasi dengan pemangku kebijakan untuk memberikan edukasi untuk mendorong pelaku usaha di Jambi memanfaatkan sumber pendanaan dari pasar modal, baik mendaftar menjadi emiten di bursa maupun melalui Securities Crowd Funding (SCF).
Selain akses keuangan sumber dana yang lebih luas, perusahaan juga tidak perlu melakukan pembayaran angsuran kewajiban bulanan karena dana yang diterima sebagai ekuitas pada perusahaan dan imbal hasil dananya dilakukan melalui dividen.
Sementara itu, upaya meningkatkan literasi dan inklusi kepada masyarakat di Provinsi Jambi juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota Jambi untuk pencanangan 1.000 ASN Kota Jambi menjadi investor. Langkah ini menjadi komitmen BEI dalam meningkatkan literasi para ASN di Kota Jambi melalui pemahaman mengenai pengelolaan keuangan dan investasi yang legal kepada ASN.
Baca juga: Pakar: Pemerintah berhak memutus kontrak investor biarkan lahan mangkrak
Baca juga: Deli Serdang Sumut ingin investor libatkan masyarakat lokal
Direktur BEI Sunandar mengatakan sinergi dan kolaborasi dengannya pemerintah daerah memperkuat peran BEI untuk menciptakan ekosistem investasi dan pengembangan pasar modal. Ia berharap dari kolaborasi ini, ke depan ASN di daerah itu semakin berperan aktif menjadi investor pasar modal dan meningkatkan pendapatan melalui beragam pilihan investasi saham.