Bali (ANTARA) - Ketua Umum Surabaya Community Deddy Harnoko Sucahyo berpesan kepada anggota menjelang tahun politik harus mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan sesama orang Surabaya di seluruh Indonesia, sebab organisasi ini bersifat independen.

"Kami harapkan kepada semua anggota Surabaya Community (SC) untuk mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan dalam menghadapi tahun politik. Sebab organisasi ini independen dan tak berafilisiasi ke partai politik," kata Ketua Umum Surabaya Community (SC) Deddy Harnoko Sucahyo pada acara Silaturahim Arek Suroboyo se-Bali di Kuta Bali, Sabtu malam.

Deddy Harnoko yang akrab dipanggil Cak Koko mengatakan keberadaan organisasi SC adalah memperherat rasa persaudaraan dengan tagline "Satu Hati Arek Suroboyo, Satu Roso Sadhuluran Sampak Matek". Artinya rasa persaudaraan yang bergabung dalam SC akan terus berlanjut hingga generasi berikutnya.

"Kita bersyukur keberadaan SC sudah berjalan 17 tahun. Karena itu melalui organisasi SC yang tersebar di seluruh Indonesia mampu membangun daerah setempat dan mampu beradaptasi dengan adat istiadat setempat serta bermanfaat kepada daerah setempat juga, sehingga persatuan dalam wadah ini semakin kuat," ujarnya.

Cak Koko lebih lanjut menjelaskan anggota SC hingga saat ini baru terdata 10.000 orang. Tapi kami punya target pada tahun 2025 agar mencapai satu juta anggota."Saat ini masih banyak belum bergabung ke SC, karena itu kami akan terus melakukan pendataan melalui pengurus di masing-masing daerah. Dengan langkah ini tentu keanggotaan akan terus bertambah ke depannya," ucap Cak Deddy didampingi Sekjen Cak Chandra, Bendahara Umum Cak Hanafi, Cak Purwanto, Pembina SB Bali Cak Nionk, Pendiri SC Bali Luh Kadek Ervy Danayanti/Ning Kadek dan Ketua SC Bali Eko Sawiji.

Cak Koko dihadapan pengurus SC Bali beserta sejumlah anggotanya mengatakan dalam program SC pusat mempunyai tiga landasan, yakni Strong Member (kekuatan keanggotaan) dimana anggota mampu dan punya keinginan membangun sesama anggota dan lingkungan masyarakat setempat.

Kedua, Strong Werness adalah bagaimana SC diperkenalkan dan sosialisasi dengan masyarakat luas. Baik secara langsung maupun lewat media siber. Sehingga dengan langkah ini semua orang tahu visi dan misi dari keberadaan organisasi ini.

Sedangkan ketiga, Strong Income adalah bagaimana membangun wirausaha setiap anggota SC, sehingga masing-masing anggota mampu berdiri sendiri melalui usaha-usaha yang dilakukan di masyarakat.

"Kami berharap melalui acara silaturahmi ini akan saling dapat bertukar informasi secara langsung. Kami bersyukur hari ini bisa bertemu dengan pengurus dan sejumlah anggota SC di Bali," katanya.

Hal yang sama juga dikatakan Ketua SC Bali Eko Sawiji yang akrab dipanggil Cak Eko, bahwa keberadaan organisasi ini adalah bergerak dibidang sosial. Oleh karena itu dalam menyongsong tahun politik, organisasi ini independen. Kalau soal pribadinya dari anggota itu adalah hak demokrasi sebagai warga negara.

"Apa yang disampaikan Ketum SC sudah sangat jelas. Bagi pengurus yang ingin masuk politik praktis sesuai dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART) SC, maka yang bersangkutan harus mengundurkan diri," katanya.

Di tanya terkait anggota SC di Bali, Cak Eko mengatakan bahwa anggota SC di Bali banyak bergerak dibidang wirausaha, karena saat pandemi banyak juga anggota ada yang pulang ke Jawa, bahkan ada mengembangkan usahanya hingga ke Kalimantan Timur saat ini. Sehingga keanggotaan belum kami bisa rinci secara angka.

Baca juga: Organisasi Pecinta Alam berkaloborasi selamatkan Bawakaraeng
Baca juga: ASEAN sambut baik ketertarikan empat negara luar kawasan menjadi mitra organisasi

"Namun demikian, kami bersama pengurus daerah terus melakukan pendataan keanggotaan, baik yang aktif maupun partisipatif. Terlebih nantinya pengurus pusat membuat aplikasi. Dengan aplikasi mobile tersebut akan dapat mendata lebih akurat, termasuk dalam aplikasi tersebut juga data usaha-usaha yang ditekuni anggota maupun partisipan SC," katanya.


 

Pewarta : ANTARA
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024