Solo (ANTARA) - Perum Bulog Surakarta rutin melakukan dengan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk mengendalikan harga beras dan salah satunya sudah berjalan di Pasar Legi Solo, Jawa Tengah, Minggu.
Kepala Perum Bulog Kota Surakarta Andy Nugroho mengatakan Perum Bulog Kota Surakarta secara rutin melakukan melakukan secara rutin SPHP termasuk di Pasar Legi Solo sudah berjalan. Namun, kata Andy, kebetulan kedatangan kunjungan Mendag Zulkifli Hasan, juga ingin mengecek apakah ketersediaan beras SPHP dari Perum Bulog itu, ada di masing-masing pasar khususnya di Pasar Legi Solo ini. Andy mengatakan jumlah beras yang ada di kios-kios pasti secara keterdiaan ada terus, kurang lebih di Pasar Legi Solo, per minggunya bisa menyerap hingga 10 ton di beberapa kios.
Bulog juga ada stan jualan yang langsung ke warga untuk Gerakan Pangan Murah (GPM) yang bisa dibeli oleh warga seharga Rp10.200 per kilogram sehingga jika satu pak isi 5 kilogram dijual Rp51.000 per sak dengan kualitas beras isinya medium.
Selain itu, kata dia, juga ada seremunial menyerahan bantuan pangan oleh Mendag untuk penerima bantuan pangan (PBP) di Kota Solo berupa baras satu keluarga penerima manfaat (KPM) itu, menerima 10 kilogram. Dia mengatakan untuk bantuan beras kepada masyarakat kurang mampu di Kota Solo ada 411.402 kg per bulannya. Hal ini, akan berjalan tiga bulan ke depan. Setiap PBP akan menerima beras sebanyak 10 kilogram.
Harga beras SPHP yang dijual Bulog tersebut lebih murah dibanding harga pasar. Beras dari Bulog langsung dijual ke warga dengan harga Rp10.200 per kg. Kalau yang dijual di kios-kios itu, maksimal HET Rp10.900 per sak. Jadi yang dijual Bulog lebih murah hanya Rp10.200/kg.
Oleh karena itu, kalau dilihat antusias masyarakat untuk memmbeli beras sangat besar karena harga akan lebih murah. Kegiatan pasar murah akan digelar hingga akhir tahun tetapi lokasinya akan berbeda-beda. "Kami menggelar di Kota Solo ini, per minggu dua kali di dua kelurahan dilakulan secara rutin," katanya.
"Bulog sudah melakukan secara estafet di kelurahan-kelurahan di Kota Solo. Hal itu masih dilakukan berlanjut yang SPHP. Dan, bantuan beras juga berjalan terus alokasi September sudah sekitar 100 persen selesai nanti pada Oktober dan November ada lagi," katanya.
Hal itu, untuk menjaga ketersediaan pangan khususnya beras di tingkat masyarakat. Berasnya stok ada di masing-masing keluarga dan tidak perlu membeli ke pasar. Sehingga mengurangi pembelian ke pasar supaya harga tidak naik terlalu signifikan.
Harga beras kualitas medium di pasar ini, Rp11.500 per kg hingga Rp12.000/kg. Harga beras kemarin terjadi kenaikan dari Rp11.000 hingga Rp12.000 per kg naik sedikit tetapi di Solo lebih landai. Kalau daerah lain lebih dari Rp12.000/kg kualitas medium. Kualitas premium beras dijual sudah mencapai Rp13.500 hingga Rp14.000/kg.
Baca juga: Puluhan ribu warga Temanggung jadi penerima beras cadangan pangan pemerintah
Baca juga: Produksi beras di NTB dapat mencapai 1 juta ton per tahun
Harga secara prediksi turun kalau sudah panen raya. Penen raya akan berlangsung di musim tanamn I di tahun berikutnya jika tidak ada bergeserkan musim hujan akan terjadi di bulan Maret 2024. Pada musim kekeringan proses tanam budidaya padi memang terpengaruh. Jadi adanya kekeringan akan ada pergeseran musim tanam padi.
Kepala Perum Bulog Kota Surakarta Andy Nugroho mengatakan Perum Bulog Kota Surakarta secara rutin melakukan melakukan secara rutin SPHP termasuk di Pasar Legi Solo sudah berjalan. Namun, kata Andy, kebetulan kedatangan kunjungan Mendag Zulkifli Hasan, juga ingin mengecek apakah ketersediaan beras SPHP dari Perum Bulog itu, ada di masing-masing pasar khususnya di Pasar Legi Solo ini. Andy mengatakan jumlah beras yang ada di kios-kios pasti secara keterdiaan ada terus, kurang lebih di Pasar Legi Solo, per minggunya bisa menyerap hingga 10 ton di beberapa kios.
Bulog juga ada stan jualan yang langsung ke warga untuk Gerakan Pangan Murah (GPM) yang bisa dibeli oleh warga seharga Rp10.200 per kilogram sehingga jika satu pak isi 5 kilogram dijual Rp51.000 per sak dengan kualitas beras isinya medium.
Selain itu, kata dia, juga ada seremunial menyerahan bantuan pangan oleh Mendag untuk penerima bantuan pangan (PBP) di Kota Solo berupa baras satu keluarga penerima manfaat (KPM) itu, menerima 10 kilogram. Dia mengatakan untuk bantuan beras kepada masyarakat kurang mampu di Kota Solo ada 411.402 kg per bulannya. Hal ini, akan berjalan tiga bulan ke depan. Setiap PBP akan menerima beras sebanyak 10 kilogram.
Harga beras SPHP yang dijual Bulog tersebut lebih murah dibanding harga pasar. Beras dari Bulog langsung dijual ke warga dengan harga Rp10.200 per kg. Kalau yang dijual di kios-kios itu, maksimal HET Rp10.900 per sak. Jadi yang dijual Bulog lebih murah hanya Rp10.200/kg.
Oleh karena itu, kalau dilihat antusias masyarakat untuk memmbeli beras sangat besar karena harga akan lebih murah. Kegiatan pasar murah akan digelar hingga akhir tahun tetapi lokasinya akan berbeda-beda. "Kami menggelar di Kota Solo ini, per minggu dua kali di dua kelurahan dilakulan secara rutin," katanya.
"Bulog sudah melakukan secara estafet di kelurahan-kelurahan di Kota Solo. Hal itu masih dilakukan berlanjut yang SPHP. Dan, bantuan beras juga berjalan terus alokasi September sudah sekitar 100 persen selesai nanti pada Oktober dan November ada lagi," katanya.
Hal itu, untuk menjaga ketersediaan pangan khususnya beras di tingkat masyarakat. Berasnya stok ada di masing-masing keluarga dan tidak perlu membeli ke pasar. Sehingga mengurangi pembelian ke pasar supaya harga tidak naik terlalu signifikan.
Harga beras kualitas medium di pasar ini, Rp11.500 per kg hingga Rp12.000/kg. Harga beras kemarin terjadi kenaikan dari Rp11.000 hingga Rp12.000 per kg naik sedikit tetapi di Solo lebih landai. Kalau daerah lain lebih dari Rp12.000/kg kualitas medium. Kualitas premium beras dijual sudah mencapai Rp13.500 hingga Rp14.000/kg.
Baca juga: Puluhan ribu warga Temanggung jadi penerima beras cadangan pangan pemerintah
Baca juga: Produksi beras di NTB dapat mencapai 1 juta ton per tahun
Harga secara prediksi turun kalau sudah panen raya. Penen raya akan berlangsung di musim tanamn I di tahun berikutnya jika tidak ada bergeserkan musim hujan akan terjadi di bulan Maret 2024. Pada musim kekeringan proses tanam budidaya padi memang terpengaruh. Jadi adanya kekeringan akan ada pergeseran musim tanam padi.