Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai melakukan perantingan dan pemangkasan pohon pelindung sebagai upaya antisipasi pohon tumbang ketika terjadi cuaca ekstrem.
"Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, cuaca ekstrem biasanya terjadi setiap akhir hingga awal tahun. Jadi perlu kita antisipasi mulai saat ini," kata Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irwansyah di Mataram, Senin.
Dikatakannya kegiatan perantingan dan pemangkasan pohon ini dilakukan di semua ruas jalan utama di enam kecamatan se-Kota Mataram yang menjadi areal publik.
"Sebelum diranting atau dipangkas, petugas melihat dulu kondisi pohon apakah cukup diranting atau dipangkas agar tumbuh batang dan daun baru," katanya.
Menurut dia untuk jenis pohon pelindung yang dipangkas adalah jenis pohon yang rawan patah atau tumbang seperti pohon trembesi di Jalan Nangka Tohpati Cakranegara.
Sementara untuk jenis pohon kenari yang berada di Jalan Langko masih dipertimbangkan untuk dipangkas. Tapi untuk mengurangi beban bisa tetap rantingkan.
"Kalau dipangkas, pohon kenari bisa mati. Jadi kita rantingkan saja," katanya.
Irwansyah yang juga menjabat Sekretaris DLH Kota Mataram mengatakan, kegiatan perantingan dan pemangkasan pohon itu melibatkan dua tim dari Satgas DLH.
"Jika pohon yang diranting kecil maka petugas yang diturunkan satu tim, tapi kalau pohonnya besar disiagakan dua tim. Satu tim anggotanya lengkap, ada yang bagian potong, angkat, sopir dan lainnya," katanya.
Untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas saat pemangkasan pohon pelindung, pihaknya memberikan tanda rambu lalu lintas agar pengguna jalan yang melintas berhati-hati.
"Setelah proses perantingan dan pemangkasan, petugas kami langsung membersihkan ranting atau batang pohon yang jatuh ke badan jalan ke atas truk untuk dikumpulkan dan dibuang," katanya menambahkan.
"Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, cuaca ekstrem biasanya terjadi setiap akhir hingga awal tahun. Jadi perlu kita antisipasi mulai saat ini," kata Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irwansyah di Mataram, Senin.
Dikatakannya kegiatan perantingan dan pemangkasan pohon ini dilakukan di semua ruas jalan utama di enam kecamatan se-Kota Mataram yang menjadi areal publik.
"Sebelum diranting atau dipangkas, petugas melihat dulu kondisi pohon apakah cukup diranting atau dipangkas agar tumbuh batang dan daun baru," katanya.
Menurut dia untuk jenis pohon pelindung yang dipangkas adalah jenis pohon yang rawan patah atau tumbang seperti pohon trembesi di Jalan Nangka Tohpati Cakranegara.
Sementara untuk jenis pohon kenari yang berada di Jalan Langko masih dipertimbangkan untuk dipangkas. Tapi untuk mengurangi beban bisa tetap rantingkan.
"Kalau dipangkas, pohon kenari bisa mati. Jadi kita rantingkan saja," katanya.
Irwansyah yang juga menjabat Sekretaris DLH Kota Mataram mengatakan, kegiatan perantingan dan pemangkasan pohon itu melibatkan dua tim dari Satgas DLH.
"Jika pohon yang diranting kecil maka petugas yang diturunkan satu tim, tapi kalau pohonnya besar disiagakan dua tim. Satu tim anggotanya lengkap, ada yang bagian potong, angkat, sopir dan lainnya," katanya.
Untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas saat pemangkasan pohon pelindung, pihaknya memberikan tanda rambu lalu lintas agar pengguna jalan yang melintas berhati-hati.
"Setelah proses perantingan dan pemangkasan, petugas kami langsung membersihkan ranting atau batang pohon yang jatuh ke badan jalan ke atas truk untuk dikumpulkan dan dibuang," katanya menambahkan.