Mataram (ANTARA) - Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Bhakti Brigadir Jenderal TNI Agus Bhakti secara resmi melepas keberangkatan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia dengan Republik Demokratik Timor Leste (RI-RDTL) Sektor Timur.
Kegiatan pelepasan satgas yang beranggotakan 350 personel dari Batalyon Infanteri (Yonif) 742/Satya Wira Yudha itu berlangsung di Dermaga Pelabuhan Gili Mas, Kabupaten Lombok Barat, Jumat.
"Saya berharap apa yang sudah didapatkan saat latihan pratugas terutama tentang protap pengamanan perbatasan bisa diterapkan untuk menjaga wilayah perbatasan RI-Timor Leste Sektor Timur agar tetap aman dan kondusif," kata Brigjen TNI Agus Bhakti.
Danrem mengingatkan agar selalu melakukan koordinasi dengan instansi terkait di wilayah penugasan maupun dengan Kepolisian Timor Leste.
"Apabila koordinasi sudah dibangun dengan baik dan penanganan dilaksanakan secara profesional, tentu tugas seberat apapun dapat dilaksanakan dengan maksimal," ujarnya.
Dia menyarankan kepada personel untuk segera melaksanakan orientasi, mempelajari karakteristik medan, situasi dan kondisi daerah perbatasan setibanya di lokasi tugas.
"Apabila terjadi hal-hal tidak diinginkan, maka dapat mengambil tindakan yang tidak bertentangan dengan HAM," ucap dia.
Tidak lupa, Danrem mengingatkan personel untuk segera beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan adat istiadat atau norma yang berlaku dalam masyarakat.
"Mantapkan langkah kalian menuju medan tugas, disiplin dalam setiap tindakan serta pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit serta Delapan Wajib TNI. Tetap jaga dan pertahankan nama baik Kodam IX/Udayana dan TNI Angkatan Darat," katanya.
Kegiatan pelepasan satgas yang beranggotakan 350 personel dari Batalyon Infanteri (Yonif) 742/Satya Wira Yudha itu berlangsung di Dermaga Pelabuhan Gili Mas, Kabupaten Lombok Barat, Jumat.
"Saya berharap apa yang sudah didapatkan saat latihan pratugas terutama tentang protap pengamanan perbatasan bisa diterapkan untuk menjaga wilayah perbatasan RI-Timor Leste Sektor Timur agar tetap aman dan kondusif," kata Brigjen TNI Agus Bhakti.
Danrem mengingatkan agar selalu melakukan koordinasi dengan instansi terkait di wilayah penugasan maupun dengan Kepolisian Timor Leste.
"Apabila koordinasi sudah dibangun dengan baik dan penanganan dilaksanakan secara profesional, tentu tugas seberat apapun dapat dilaksanakan dengan maksimal," ujarnya.
Dia menyarankan kepada personel untuk segera melaksanakan orientasi, mempelajari karakteristik medan, situasi dan kondisi daerah perbatasan setibanya di lokasi tugas.
"Apabila terjadi hal-hal tidak diinginkan, maka dapat mengambil tindakan yang tidak bertentangan dengan HAM," ucap dia.
Tidak lupa, Danrem mengingatkan personel untuk segera beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan adat istiadat atau norma yang berlaku dalam masyarakat.
"Mantapkan langkah kalian menuju medan tugas, disiplin dalam setiap tindakan serta pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit serta Delapan Wajib TNI. Tetap jaga dan pertahankan nama baik Kodam IX/Udayana dan TNI Angkatan Darat," katanya.