Mataram (ANTARA) - Musisi asal Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Ary Juliyant, tampil di Ziro Festival of Music, di Arunachal Pradesh, India.
Di hari kedua di Ziro Festival of Music ini, ArJul, Lavie dan Asrie hadir di giliran pentasnya 'Musik Baul'. Yaitu sebentuk gaya musik tradisi troubadour ala India yang pentas di Stage Danyi juga, kata Ary Juliyant melalui siaran persnya yang diterima ANTARA, Minggu.
Ditambahkan, pada program di dua panggung yang ada di Ziro ini mampu melengkapi sebuah kebahagiaan telah menyaksikan Komorebi, Danny Kuttner, Jatayu dan Goutam Das Baul.
"Beberapa penyaji musik dari Mumbai, New Delhi, Israel dan Swedia di bawah temaramnya sinar bulan Purnama di tanah Hindustan," katanya.
Baca juga: Mengenal musik Bluegrass
Bahkan, Ary Juliyant ikut berproses menggambar di atas kertas koran yang diminati seorang pelajar dari Saint Claret College bernama Bomnga yang ikut nimbrung berkarya.
Ary Juliyant merasa terpanggil menggoreskan oil pastel di atas koran bekas yang mengingatkannya semasa awal bersekolah di sekolah dasar.
Di samping itu Ary Juliyant pun banyak melakukan diskusi dengan seorang Movie Maker asal kota Hyderabad di India Selatan bernama Lavanya atau Lavie, katanya.
Dalam kegiatan tersebut, Ary Juliyant & Asrie Tresnady memasuki rumah tradisi Suku Apatani di Kampung Bulo.
Orang banyak mengenalnya sebagai penduduk asli sekitar Ziro yang umumnya beragama Nasrani. Tidak seperti wilayah lain di India yang mayoritas memeluk Hindu atau Islam.
Menurut Ary Juliyant, suku Apatani memiliki kemiripan warna kultur dengan budaya suku Toraja, Nias dan Minahasa.
Selain Apatani, ada beberapa suku kecil lainnya di Arunachal Pradesh yang secara kultur dan tinggal di seputar kontur vegetasi alam yang mirip situasi di Lombok, Sumatera atau wilayah Indonesia lain pada umumnya.
Ziro Festival of Music itu, bagi Ary Juliyant merupakan bagian dari perjalanan tour gerilya Asia musik 2023 beratribut "ZiarahiHimalayaRinjani".
Di hari kedua di Ziro Festival of Music ini, ArJul, Lavie dan Asrie hadir di giliran pentasnya 'Musik Baul'. Yaitu sebentuk gaya musik tradisi troubadour ala India yang pentas di Stage Danyi juga, kata Ary Juliyant melalui siaran persnya yang diterima ANTARA, Minggu.
Ditambahkan, pada program di dua panggung yang ada di Ziro ini mampu melengkapi sebuah kebahagiaan telah menyaksikan Komorebi, Danny Kuttner, Jatayu dan Goutam Das Baul.
"Beberapa penyaji musik dari Mumbai, New Delhi, Israel dan Swedia di bawah temaramnya sinar bulan Purnama di tanah Hindustan," katanya.
Baca juga: Mengenal musik Bluegrass
Bahkan, Ary Juliyant ikut berproses menggambar di atas kertas koran yang diminati seorang pelajar dari Saint Claret College bernama Bomnga yang ikut nimbrung berkarya.
Ary Juliyant merasa terpanggil menggoreskan oil pastel di atas koran bekas yang mengingatkannya semasa awal bersekolah di sekolah dasar.
Di samping itu Ary Juliyant pun banyak melakukan diskusi dengan seorang Movie Maker asal kota Hyderabad di India Selatan bernama Lavanya atau Lavie, katanya.
Dalam kegiatan tersebut, Ary Juliyant & Asrie Tresnady memasuki rumah tradisi Suku Apatani di Kampung Bulo.
Orang banyak mengenalnya sebagai penduduk asli sekitar Ziro yang umumnya beragama Nasrani. Tidak seperti wilayah lain di India yang mayoritas memeluk Hindu atau Islam.
Menurut Ary Juliyant, suku Apatani memiliki kemiripan warna kultur dengan budaya suku Toraja, Nias dan Minahasa.
Selain Apatani, ada beberapa suku kecil lainnya di Arunachal Pradesh yang secara kultur dan tinggal di seputar kontur vegetasi alam yang mirip situasi di Lombok, Sumatera atau wilayah Indonesia lain pada umumnya.
Ziro Festival of Music itu, bagi Ary Juliyant merupakan bagian dari perjalanan tour gerilya Asia musik 2023 beratribut "ZiarahiHimalayaRinjani".