Mataram (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebutkan sebanyak dua hotel berbintang segera dibangun dengan nilai investasi diprediksi sekitar dari Rp1,7 triliun.
Kepala DPMPTSP Kota Mataram H Amiruddin, di Mataram, Senin, mengatakan dua hotel berbintang tersebut meliputi Hotel Lombok Plaza dengan nilai investasi sekitar Rp1,3 triliun, dan Hotel Dwi Mitra nilai investasi sekitar Rp400 miliar.
"Untuk Hotel Lombok Plaza berlokasi di Ampenan direncanakan 12 lantai, sedangkan hotel Dwi Mitra di dekat bekas Supermarket Giant Gegutu di Jalan Terusan Bung Hatta direncanakan berlantai 10," ujarnya lagi.
Menurutnya, kedua hotel tersebut saat ini dalam proses pembuatan dokumen analisis dampak lingkungan (amdal) dan ditargetkan bulan Oktober 2023 bisa rampung sebab untuk pembuatan dokumen amdal ini, waktu lumayan lama karena dilakukan kajian khusus oleh tim.
"Kemarin informasi masih ada revisi, karena itu mereka belum ajukan ke PUPR. Namun mereka targetkan untuk peletakan batu pertama akan dilaksanakan tahun ini juga," katanya pula.
Lebih jauh, Amiruddin menyebutkan, realisasi investasi di Kota Mataram pada triwulan kedua tahun 2023 baru mencapai sekitar Rp540 miliar dari target Rp1,6 triliun.
Untuk realisasi triwulan ketiga tahun 2023, masih dalam proses atau belum dirilis. Diyakini, realisasi investasi pada triwulan kedua tahun ini akan meningkat drastis sebab nilai investasi pembangunan Hotel Ibis di areal Lombok Epicentrum Mall sekitar Rp390 miliar lebih sudah masuk.
"Kami optimistis, target investasi di Mataram sebesar Rp1,6 triliun tahun ini bisa tercapai," katanya lagi.
Pada sisi lain, Amiruddin mengatakan, dari Rp540 miliar lebih investasi di Kota Mataram tersebut rata-rata bergerak dalam bidang perumahan, tapi sifatnya melanjutkan tidak bangun baru.
"Pengembang sudah punya lahan, jadi mereka tinggal memperluas pembangunan perumahan dan belum ada yang terindikasi melanggar tata ruang," katanya pula.
Kepala DPMPTSP Kota Mataram H Amiruddin, di Mataram, Senin, mengatakan dua hotel berbintang tersebut meliputi Hotel Lombok Plaza dengan nilai investasi sekitar Rp1,3 triliun, dan Hotel Dwi Mitra nilai investasi sekitar Rp400 miliar.
"Untuk Hotel Lombok Plaza berlokasi di Ampenan direncanakan 12 lantai, sedangkan hotel Dwi Mitra di dekat bekas Supermarket Giant Gegutu di Jalan Terusan Bung Hatta direncanakan berlantai 10," ujarnya lagi.
Menurutnya, kedua hotel tersebut saat ini dalam proses pembuatan dokumen analisis dampak lingkungan (amdal) dan ditargetkan bulan Oktober 2023 bisa rampung sebab untuk pembuatan dokumen amdal ini, waktu lumayan lama karena dilakukan kajian khusus oleh tim.
"Kemarin informasi masih ada revisi, karena itu mereka belum ajukan ke PUPR. Namun mereka targetkan untuk peletakan batu pertama akan dilaksanakan tahun ini juga," katanya pula.
Lebih jauh, Amiruddin menyebutkan, realisasi investasi di Kota Mataram pada triwulan kedua tahun 2023 baru mencapai sekitar Rp540 miliar dari target Rp1,6 triliun.
Untuk realisasi triwulan ketiga tahun 2023, masih dalam proses atau belum dirilis. Diyakini, realisasi investasi pada triwulan kedua tahun ini akan meningkat drastis sebab nilai investasi pembangunan Hotel Ibis di areal Lombok Epicentrum Mall sekitar Rp390 miliar lebih sudah masuk.
"Kami optimistis, target investasi di Mataram sebesar Rp1,6 triliun tahun ini bisa tercapai," katanya lagi.
Pada sisi lain, Amiruddin mengatakan, dari Rp540 miliar lebih investasi di Kota Mataram tersebut rata-rata bergerak dalam bidang perumahan, tapi sifatnya melanjutkan tidak bangun baru.
"Pengembang sudah punya lahan, jadi mereka tinggal memperluas pembangunan perumahan dan belum ada yang terindikasi melanggar tata ruang," katanya pula.