Jakarta (ANTARA) - Adrian Mannarino berhasil mengukuhkan dirinya sebagai juara Astana Open 2023 setelah bangkit dari ketertinggalan dalam final melawan Sebastian Korda "Dalam awal pertandingan, saya tidak merasa dalam kondisi terbaik," kata Mannarino dilansir Kazakhstan Tennis Federation (KTF), Rabu.
 

Mannarino bangkit dalam pertandingan final Astana Open 2023. Dia sempat tertinggal satu set dan 3-1 dalam pertemuan pertama dengan Korda. Meskipun tertinggal saat melawan Korda, Mannarino menunjukkan performa gemilang dengan meraih kemenangan 4-6, 6-3, 6-2 dalam pertandingan yang sengit di ATP 250 ini.

Petenis berkebangsaan Perancis ini mengaku sempat tegang dalam set pertama saat melawan Korda. Namun, rasa tegang itu diubah dengan menikmati pertandingan dalam pertemuan set kedua hingga ketiga. “Jadi, saya mulai mencoba beberapa pukulan sulit dan itu berhasil cukup baik. Saya agak beruntung bisa comeback di set kedua dan kemudian di set ketiga saya merasa lebih baik,” katanya.

Mannarino meraih gelar Astana pertamanya setelah hampir meraihnya pada tahun 2020. Pada tahun itu, John Millman mengalahkan Mannarino. Dia juga kalah dalam final lainnya tahun lalu dalam nomor ganda bersama temannya Fabrice Martin. "Sebelumnya saya kalah dua kali dalam final di lapangan ini, jadi bagus akhirnya bisa meraih kemenangan," katanya.

Di usia 35 tahun, Mannarino mencatatkan 37 kemenangan yang merupakan rekor pribadinya dalam satu musim. Ini adalah kali pertama dia meraih dua gelar dalam satu musim, dan dia menduduki peringkat 23 dalam peringkat ATP secara langsung, hanya satu peringkat dari rekor karirnya yang dicapai pada tahun 2018.

Sementara itu, Korda gagal dalam upayanya untuk meraih gelar tur kedua, meskipun peringkatnya juga naik setelah dua minggu yang sukses. Sebelum Astana, pemain berusia 23 tahun ini mencapai semifinal di Chengdu. Peringkatnya sendiri diperkirakan akan naik ke peringkat 26, mendekati tujuannya untuk finis di dalam 20 besar di tahun 2023.

Cedera pergelangan tangan yang diderita Korda dalam perempat final Australian Open, setelah dia memiliki match point melawan pemenang Astana 2022, Novak Djokovic, dalam final Adelaide, menghambat kemajuannya.

Baca juga: Petenis Djokovic melaju ke babak 16 besar US Open
Baca juga: Petenis Alcaraz balas dendam kekalahan Toronto dari Paul

Korda mengaku menikmati waktunya di Astana dan menyukai cokelat lokal serta berterima kasih kepada federasi karena memberinya wild card challenger sebelumnya. "Kalian selalu sangat baik padaku, merupakan suatu kehormatan besar bisa kembali ke Kazakhstan terutama di Astana. Ini adalah perjalanan yang luar biasa bagi saya,” kata Korda dalam pidatonya.


Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024