Pekalongan (ANTARA) - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta pedagang di pasar tradisional meningkatkan kemampuan berjualan secara daring karena di era digitalisasi cara itu tidak dapat dihindari lagi.

"Pasar tradisional itu jantungnya rakyat. Memang kita saat ini harus bisa meningkatkan kemampuan (memasarkan produk) para pedagang tradisional baik 'offline' maupun 'online'," kata Mendag Zulkifli Hasan saat peletakan batu pertama pembangunan Pasar Banjarsari di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu.

Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas mengatakan pasar tradisional akan selalu mendapatkan perhatian dari pemerintah karena itu merupakan urat nadi perekonomian rakyat. "Oleh karena itu, kami bersyukur bahwa setelah menunggu lebih dari 5 tahun usai kejadian kebakaran pada 2018, kini Pasar Banjarsari Kota Pekalongan bisa kembali dibangun," katanya.

Direktur Prasarana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Essy Asiah mengatakan sesuai kontrak, pekerjaan pembangunan fisik Pasar Banjarsari bisa selesai 16 September 2024.

Namun, kata dia, pihaknya menginginkan adanya percepatan pelaksanaan pembangunan Pasar Banjarsari Kota Pekalongan agar bisa secepatnya ditempati oleh para pedagang. "Kami berharap pelaksana proyek yang ditunjuk bisa merampungkan atau menyelesaikan pasar tradisional Banjarsari ini bisa kembali berdiri dan dimanfaatkan para pedagang untuk mengais rejeki. Kami mohon adanya kolaborasi dan kerja sama agar pelaksanaan pembangunan ini bisa berjalan sinergis," katanya.

Menurut dia, dengan pembangunan Pasar Banjarsari ini, nantinya bisa menampung 3.170 pedagang terdiri atas 2.256 unit los, 803 kios, dan 111 toko dengan luas bangunan 34.161 meter persegi.

Baca juga: Mendag Zulkifli sebut fokuskan ekspor ke pasar ASEAN
Baca juga: Kebijakan perdagangan inklusif dorong pertumbuhan ekonomi

"Kami berharap ketika pembangunan pasar ini selesai, para pedagang bisa langsung masuk dan menempati masing-masing kiosnya. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak mengawasi agar terjamin baik dan tepat pemanfaatannya," katanya.


 

 

Pewarta : Kutnadi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024