Lombok Barat (Antara NTB) - Gubernur Nusa Tenggara Barat H Muhammad Zainul Majdi mengajak insan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang ada di seluruh Indonesia memberikan kontribusi untuk kebaikan bangsa.
"Saya ajak semua pihak termasuk KPI yang ada di NTB, mari kita jadikan amanah yang diberikan sebagai kesempatan untuk berkontribusi yang baik bagi bangsa," kata Gubernur NTB H Muhammad Zainul Majdi, di acara peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-83 dan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPI 2016, di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Jumat.
Menurut dia, semua pihak memaklumi, bahwa penyiaran penting untuk bangsa Indonesia, karena penyiaran berperan membentuk karakter bangsa.
Oleh sebab itu, KPI sebagai lembaga independen yang diberikan kewenangan, ruang dan kesempatan sesuai undang-undang harus benar-benar berikhtiar maksimal agar apa-apa yang terkait dalam lingkup tanggung jawabnya membawa kebaikan untuk bangsa.
"Istri saya pernah di KPI, dia pernah menyampaikan bahwa ada hikmah anak kami yang berumur satu tahun tidak boleh nonton televisi. Saya tidak tahu apa artinya, tapi mari kita maknakan masing-masing," ujarnya.
Menurut dia, kehadiran para komisioner KPI dari pusat dan daerah dalam rakornas 2016 adalah satu motivasi bagi NTB untuk berkontirbusi dalam hal yang baik demi kemajuan bangsa.
Gubernur NTB yang juga disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menambahkan, selain melaksanakan pembangunan infrastruktur bersama 10 pemerintah kabupaten/kota, pihaknya juga berikhtiar melaksanakan pembangunan sosial yang baik.
"Pembangunan ekonomi yang baik tanpa pembangunan sosial yang baik tidak akan menghasilkan kemaslahatan yang maksimal," ucapnya.
Di antara pembangunan sosial yang baik, kata dia, termasuk di antaranya membentuk karakter dan watak masyarkaat NTB.
Tentu dalam konteks itu seluruh lembaga penyiaran yang ada di NTB, seperti televisi, radio dan media cetak sangat berperan melalui program literasi media.
TGB mengakui interaksi anak-anak kepada media melalui berbagai alat, intenstitasnya sangat tinggi.
"Jadi kalau otak anak kita ibaratkan sebagai wadah yang diisi air, mari kita ikhtiarkan agar air yang sampai ke wadah itu adalah air yang jernih dan bermanfaat," kata TGB mengajak seluruh peserta acara peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-83 dan pembukaan Rakornas KPI 2016. (*)
"Saya ajak semua pihak termasuk KPI yang ada di NTB, mari kita jadikan amanah yang diberikan sebagai kesempatan untuk berkontribusi yang baik bagi bangsa," kata Gubernur NTB H Muhammad Zainul Majdi, di acara peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-83 dan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPI 2016, di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Jumat.
Menurut dia, semua pihak memaklumi, bahwa penyiaran penting untuk bangsa Indonesia, karena penyiaran berperan membentuk karakter bangsa.
Oleh sebab itu, KPI sebagai lembaga independen yang diberikan kewenangan, ruang dan kesempatan sesuai undang-undang harus benar-benar berikhtiar maksimal agar apa-apa yang terkait dalam lingkup tanggung jawabnya membawa kebaikan untuk bangsa.
"Istri saya pernah di KPI, dia pernah menyampaikan bahwa ada hikmah anak kami yang berumur satu tahun tidak boleh nonton televisi. Saya tidak tahu apa artinya, tapi mari kita maknakan masing-masing," ujarnya.
Menurut dia, kehadiran para komisioner KPI dari pusat dan daerah dalam rakornas 2016 adalah satu motivasi bagi NTB untuk berkontirbusi dalam hal yang baik demi kemajuan bangsa.
Gubernur NTB yang juga disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menambahkan, selain melaksanakan pembangunan infrastruktur bersama 10 pemerintah kabupaten/kota, pihaknya juga berikhtiar melaksanakan pembangunan sosial yang baik.
"Pembangunan ekonomi yang baik tanpa pembangunan sosial yang baik tidak akan menghasilkan kemaslahatan yang maksimal," ucapnya.
Di antara pembangunan sosial yang baik, kata dia, termasuk di antaranya membentuk karakter dan watak masyarkaat NTB.
Tentu dalam konteks itu seluruh lembaga penyiaran yang ada di NTB, seperti televisi, radio dan media cetak sangat berperan melalui program literasi media.
TGB mengakui interaksi anak-anak kepada media melalui berbagai alat, intenstitasnya sangat tinggi.
"Jadi kalau otak anak kita ibaratkan sebagai wadah yang diisi air, mari kita ikhtiarkan agar air yang sampai ke wadah itu adalah air yang jernih dan bermanfaat," kata TGB mengajak seluruh peserta acara peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-83 dan pembukaan Rakornas KPI 2016. (*)