Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Mengusung slogan 'Makin Berani Juara' dengan menyandang predikat juara umum Pekan Olahraga Provinsi XIV Jawa Barat 2022, Kabupaten Bekasi dihadapkan tantangan untuk mampu mempertahankan gelar bergengsi di jagat tanah Pasundan.
Sebuah tantangan prestise bagi wilayah dengan sebutan Bumi Swatantra Wibawa Mukti atau daerah yang mampu mengurus rumah tangga sendiri, memiliki pengaruh, serta jaya dan makmur. Terlebih olahraga merupakan salah satu indikator kemajuan suatu wilayah.
Porprov XV Jawa Barat di Kota Bogor dan sekitar memang baru akan dilaksanakan pada tahun 2026 mendatang. Namun persiapan matang dibutuhkan agar mampu bersaing menjadi nomor satu bersama sejumlah kekuatan inti provinsi itu seperti Kota Bandung dan Kabupaten Bogor.
Lantas bagaimana persiapan yang dilakukan agar capaian prestasi tersebut dapat kembali dipertahankan sekaligus membuktikan wilayah pemilik kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara itu benar-benar layak menyandang predikat juara sejati.
Konsep tradisi juara sebetulnya sudah digaungkan sejak lama di Kabupaten Bekasi hingga puncaknya saat Porprov XII Jawa Barat 2014 daerah itu mampu meraih gelar juara umum kala menjadi tuan rumah, meski harus merelakan gelar pada ajang serupa tahun 2018.
Kegagalan meraih prestasi tertinggi tidak lantas membuat kendur perjuangan segenap praktisi olahraga daerah itu namun justru menjadi pelecut semangat agar mampu merebut kembali tradisi juara yang lepas.
Terbukti saat pekan olahraga provinsi kembali digelar di wilayah priangan timur Jawa Barat, Kabupaten Bekasi tampil dominan dan mampu mengoleksi 451 medali dengan rincian 189 emas, 139 perak, dan 123 perunggu.
Prestasi itu jauh mengungguli pesaing terdekat yakni Kabupaten Bogor yang hanya mampu mendulang 139 keping emas, 130 perak, serta 123 perunggu dan harus puas menempati posisi kedua klasemen akhir perolehan medali.
Kini tantangan terbesar ada di pundak pemerintah daerah berikut badan otoritas olahraga setempat yakni Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bekasi yang harus mampu membuktikan mereka layak menyandang gelar juara sejati.
Pemerintah Kabupaten Bekasi telah memasang target mempertahankan predikat juara umum pada Porprov Jawa Barat 2026 kala Penjabat Bupati Bekasi menegaskan jika ingin membuktikan menjadi juara sejati maka tidak ada pilihan lain selain kembali memenangkan ajang serupa.
Tak sebatas memasang target, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga telah menyatakan komitmen mendukung prestasi olahraga melalui sejumlah program perangkat daerah. Intervensi pemerintah daerah ini merupakan bagian investasi sektor olahraga.
Atraksi seni beladiri saat pembukaan Pekan Olahraga Kabupaten Bekasi 2023 di Stadion Wibawa Mukti Cikarang pada Rabu (11/10/2023). (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).
Porkab Bekasi 2023
Pekan Olahraga Kabupaten Bekasi yang baru saja dibuka secara resmi pada Rabu (11/10) dan berlangsung hingga Minggu (15/10) menjadi salah satu agenda besar untuk menjaring bibit atlet potensial.
Sebanyak 2.321 bibit atlet perwakilan 23 kecamatan unjuk prestasi di total 195 nomor pertandingan memperebutkan 195 keping medali emas, 195 perak, serta 269 perunggu.
Mereka bertanding di 15 cabang olahraga antara lain sepak bola dan futsal, bola voli, catur, renang, atletik, bulutangkis, menembak, panahan, pencak silat, taekwondo, karate, kempo, bola basket, biliar, hingga Esport.
Ajang ini menjadi momentum memasyarakatkan olahraga prestasi di Kabupaten Bekasi sekaligus menjawab keberlanjutan program insan olahraga sejak dari level kecamatan. Karena bagaimanapun juga, masyarakat perlu mengetahui ada olahraga prestasi yang terus diprogramkan.
Porkab Bekasi 2023 juga menjadi stimulus bagi masyarakat untuk lebih mencintai olahraga hingga terdorong meraih prestasi sehingga investasi olahraga yakni menciptakan atlet profesional berprestasi di level daerah hingga nasional bahkan dunia dapat terwujud.
Ajang Porkab ini sekaligus melengkapi agenda rutin olahraga melalui skema pelaksanaan dua tahun sekali bergantian dengan Pekan Olahraga Pelajar Daerah atau Popda Kabupaten Bekasi sehingga pencarian bibit atlet bisa terselenggara setiap tahun.
Spesifikasi Desain Besar Olahraga Daerah
Program pembinaan jangka panjang juga terus dijalankan untuk menjaring bibit-bibit olahragawan potensial yang diyakini bakal mampu membawa nama harum daerah bahkan bangsa dan negara di masa mendatang.
Pembinaan atlet di Kabupaten Bekasi sejauh ini sangat menjanjikan bahkan daerah itu mampu menyumbang medali emas terbanyak untuk kontingen Provinsi Jawa Barat pada PON XX Papua lalu dengan meraih 39 medali emas, 22 perak, dan 29 medali perunggu.
Mengacu Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 terkait Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang merupakan program pembangunan olahraga jangka panjang 2021-2045, KONI Kabupaten Bekasi telah mengadopsi sistem menjadi spesifikasi desain besar olahraga daerah.
Desain olahraga daerah ini merupakan kolaborasi arah kebijakan, pembinaan, serta pengembangan organisasi keolahragaan daerah jangka panjang secara terintegrasi guna meningkatkan daya saing di bidang olahraga.
Sejumlah aspek menjadi fokus perhatian implementasi desain besar olahraga daerah antara lain keberadaan atlet dan pelatih, sarana dan prasarana memadai, dukungan penuh pendanaan, manajemen hingga keterlibatan pemerintah daerah dan swasta.
Di sisi lain Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah menyusun liga olahraga pekerja antar perusahaan kawasan industri dengan tujuan menjaring atlet potensial untuk bekerja di sejumlah perusahaan swasta daerah itu.
Gagasan ini dirancang untuk direalisasikan dalam konsep pertandingan berkelanjutan sehingga secara otomatis perusahaan akan membutuhkan olahragawan berprestasi dan di saat itulah para atlet daerah bisa dititipkan ke perusahaan dengan skema kemanfaatan karena bisa membela perusahaan setiap musim pertandingan digelar.
Sarana Olahraga Memadai
Dari aspek sarana dan prasarana, Pemerintah Kabupaten Bekasi melakukan intervensi anggaran untuk optimalisasi sarana olahraga agar para atlet merasa puas memiliki sarana olahraga yang sangat representatif.
Pemerintah daerah terus memaksimalkan alokasi pendanaan untuk sarana dan prasarana olahraga termasuk di tahun anggaran 2023 melalui penambahan serta pemeliharaan venue agar semakin layak.
Sedikitnya Rp40 miliar telah dialokasikan dari APBD Kabupaten Bekasi 2023 untuk membangun sarana dan prasarana baru, termasuk merevitalisasi sejumlah arena olahraga yang sudah ada.
Satu yang paling fenomenal tahun ini adalah pembangunan kompleks sarana olahraga squash berstandar internasional senilai Rp9 miliar dengan desain bangunan vertikal hingga tiga lantai yang berlokasi di area pusat perkantoran Pemkab Bekasi.
Pembangunan sarana olahraga ini sekaligus menjadi respon pemerintah daerah atas aspirasi yang disampaikan sejumlah elemen masyarakat demi kemajuan prestasi olahraga ke depan.
Saat ini Kabupaten Bekasi telah memiliki sarana olahraga terpusat di area Stadion Wibawa mukti Cikarang mulai dari lapangan sepak bola dan kolam aquatik dilengkapi papan lompat dengan ketinggian variasi serta sarana pendukung lain.
Kompleks stadion itu juga dilengkapi lintasan atletik, arena panjat tebing dan tinju indoor, lapangan menembak, lintasan sepatu roda, lapangan tenis, bulutangkis, hingga arena taman seluncur atau skatepark.
Di luar kompleks stadion, pemerintah daerah juga memiliki lapangan sepatu roda bertaraf internasional, serta arena indoor bola voli dan bola basket di GOR Tambun Selatan. Belum lagi sarana-sarana lain yang tersebar di seluruh kecamatan.
Tak kalah penting, strategi sport intelligence terukur melalui pemantauan perkembangan atlet serta pemetaan kekuatan setiap cabang olahraga. Komitmen mengikat atlet pun dilakukan sejak lama hingga melahirkan loyalitas dan militansi di arena pertandingan.
Faktor-faktor tersebut diyakini memiliki peran penting dalam mewujudkan target mempertahankan gelar juara umum Porprov Jawa Barat 2026 mendatang sekaligus investasi jangka panjang bagi kemajuan olahraga daerah.
Jika seluruh pemangku olahraga di Kabupaten Bekasi menjalankan seluruh aspek sesuai koridor, bukan tidak mungkin prestasi juara sejati mampu digenggam, terlebih prestasi merupakan harga diri yang wajib diperjuangkan melalui indikator pasti yakni keberhasilan dalam setiap ajang kompetisi.
Baca juga: Semangat Sumsel menjaga prestasi olahraga
Baca juga: Jatim luncurkan aplikasi dongkrak prestasi olahraga
Karena kompetisi dinilai dari medali dan ending-nya bagaimana meraih medali sebanyak-banyaknya. Meraih prestasi tertinggi bukanlah perkara mudah, tidak bisa dilakukan secara instan, dan membutuhkan pemikiran, masukan, serta dukungan segenap elemen masyarakat di Kabupaten Bekasi.
Sebuah tantangan prestise bagi wilayah dengan sebutan Bumi Swatantra Wibawa Mukti atau daerah yang mampu mengurus rumah tangga sendiri, memiliki pengaruh, serta jaya dan makmur. Terlebih olahraga merupakan salah satu indikator kemajuan suatu wilayah.
Porprov XV Jawa Barat di Kota Bogor dan sekitar memang baru akan dilaksanakan pada tahun 2026 mendatang. Namun persiapan matang dibutuhkan agar mampu bersaing menjadi nomor satu bersama sejumlah kekuatan inti provinsi itu seperti Kota Bandung dan Kabupaten Bogor.
Lantas bagaimana persiapan yang dilakukan agar capaian prestasi tersebut dapat kembali dipertahankan sekaligus membuktikan wilayah pemilik kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara itu benar-benar layak menyandang predikat juara sejati.
Konsep tradisi juara sebetulnya sudah digaungkan sejak lama di Kabupaten Bekasi hingga puncaknya saat Porprov XII Jawa Barat 2014 daerah itu mampu meraih gelar juara umum kala menjadi tuan rumah, meski harus merelakan gelar pada ajang serupa tahun 2018.
Kegagalan meraih prestasi tertinggi tidak lantas membuat kendur perjuangan segenap praktisi olahraga daerah itu namun justru menjadi pelecut semangat agar mampu merebut kembali tradisi juara yang lepas.
Terbukti saat pekan olahraga provinsi kembali digelar di wilayah priangan timur Jawa Barat, Kabupaten Bekasi tampil dominan dan mampu mengoleksi 451 medali dengan rincian 189 emas, 139 perak, dan 123 perunggu.
Prestasi itu jauh mengungguli pesaing terdekat yakni Kabupaten Bogor yang hanya mampu mendulang 139 keping emas, 130 perak, serta 123 perunggu dan harus puas menempati posisi kedua klasemen akhir perolehan medali.
Kini tantangan terbesar ada di pundak pemerintah daerah berikut badan otoritas olahraga setempat yakni Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bekasi yang harus mampu membuktikan mereka layak menyandang gelar juara sejati.
Pemerintah Kabupaten Bekasi telah memasang target mempertahankan predikat juara umum pada Porprov Jawa Barat 2026 kala Penjabat Bupati Bekasi menegaskan jika ingin membuktikan menjadi juara sejati maka tidak ada pilihan lain selain kembali memenangkan ajang serupa.
Tak sebatas memasang target, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga telah menyatakan komitmen mendukung prestasi olahraga melalui sejumlah program perangkat daerah. Intervensi pemerintah daerah ini merupakan bagian investasi sektor olahraga.
Pekan Olahraga Kabupaten Bekasi yang baru saja dibuka secara resmi pada Rabu (11/10) dan berlangsung hingga Minggu (15/10) menjadi salah satu agenda besar untuk menjaring bibit atlet potensial.
Sebanyak 2.321 bibit atlet perwakilan 23 kecamatan unjuk prestasi di total 195 nomor pertandingan memperebutkan 195 keping medali emas, 195 perak, serta 269 perunggu.
Mereka bertanding di 15 cabang olahraga antara lain sepak bola dan futsal, bola voli, catur, renang, atletik, bulutangkis, menembak, panahan, pencak silat, taekwondo, karate, kempo, bola basket, biliar, hingga Esport.
Ajang ini menjadi momentum memasyarakatkan olahraga prestasi di Kabupaten Bekasi sekaligus menjawab keberlanjutan program insan olahraga sejak dari level kecamatan. Karena bagaimanapun juga, masyarakat perlu mengetahui ada olahraga prestasi yang terus diprogramkan.
Porkab Bekasi 2023 juga menjadi stimulus bagi masyarakat untuk lebih mencintai olahraga hingga terdorong meraih prestasi sehingga investasi olahraga yakni menciptakan atlet profesional berprestasi di level daerah hingga nasional bahkan dunia dapat terwujud.
Ajang Porkab ini sekaligus melengkapi agenda rutin olahraga melalui skema pelaksanaan dua tahun sekali bergantian dengan Pekan Olahraga Pelajar Daerah atau Popda Kabupaten Bekasi sehingga pencarian bibit atlet bisa terselenggara setiap tahun.
Spesifikasi Desain Besar Olahraga Daerah
Program pembinaan jangka panjang juga terus dijalankan untuk menjaring bibit-bibit olahragawan potensial yang diyakini bakal mampu membawa nama harum daerah bahkan bangsa dan negara di masa mendatang.
Pembinaan atlet di Kabupaten Bekasi sejauh ini sangat menjanjikan bahkan daerah itu mampu menyumbang medali emas terbanyak untuk kontingen Provinsi Jawa Barat pada PON XX Papua lalu dengan meraih 39 medali emas, 22 perak, dan 29 medali perunggu.
Mengacu Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 terkait Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang merupakan program pembangunan olahraga jangka panjang 2021-2045, KONI Kabupaten Bekasi telah mengadopsi sistem menjadi spesifikasi desain besar olahraga daerah.
Desain olahraga daerah ini merupakan kolaborasi arah kebijakan, pembinaan, serta pengembangan organisasi keolahragaan daerah jangka panjang secara terintegrasi guna meningkatkan daya saing di bidang olahraga.
Sejumlah aspek menjadi fokus perhatian implementasi desain besar olahraga daerah antara lain keberadaan atlet dan pelatih, sarana dan prasarana memadai, dukungan penuh pendanaan, manajemen hingga keterlibatan pemerintah daerah dan swasta.
Di sisi lain Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah menyusun liga olahraga pekerja antar perusahaan kawasan industri dengan tujuan menjaring atlet potensial untuk bekerja di sejumlah perusahaan swasta daerah itu.
Gagasan ini dirancang untuk direalisasikan dalam konsep pertandingan berkelanjutan sehingga secara otomatis perusahaan akan membutuhkan olahragawan berprestasi dan di saat itulah para atlet daerah bisa dititipkan ke perusahaan dengan skema kemanfaatan karena bisa membela perusahaan setiap musim pertandingan digelar.
Sarana Olahraga Memadai
Dari aspek sarana dan prasarana, Pemerintah Kabupaten Bekasi melakukan intervensi anggaran untuk optimalisasi sarana olahraga agar para atlet merasa puas memiliki sarana olahraga yang sangat representatif.
Pemerintah daerah terus memaksimalkan alokasi pendanaan untuk sarana dan prasarana olahraga termasuk di tahun anggaran 2023 melalui penambahan serta pemeliharaan venue agar semakin layak.
Sedikitnya Rp40 miliar telah dialokasikan dari APBD Kabupaten Bekasi 2023 untuk membangun sarana dan prasarana baru, termasuk merevitalisasi sejumlah arena olahraga yang sudah ada.
Satu yang paling fenomenal tahun ini adalah pembangunan kompleks sarana olahraga squash berstandar internasional senilai Rp9 miliar dengan desain bangunan vertikal hingga tiga lantai yang berlokasi di area pusat perkantoran Pemkab Bekasi.
Pembangunan sarana olahraga ini sekaligus menjadi respon pemerintah daerah atas aspirasi yang disampaikan sejumlah elemen masyarakat demi kemajuan prestasi olahraga ke depan.
Saat ini Kabupaten Bekasi telah memiliki sarana olahraga terpusat di area Stadion Wibawa mukti Cikarang mulai dari lapangan sepak bola dan kolam aquatik dilengkapi papan lompat dengan ketinggian variasi serta sarana pendukung lain.
Kompleks stadion itu juga dilengkapi lintasan atletik, arena panjat tebing dan tinju indoor, lapangan menembak, lintasan sepatu roda, lapangan tenis, bulutangkis, hingga arena taman seluncur atau skatepark.
Di luar kompleks stadion, pemerintah daerah juga memiliki lapangan sepatu roda bertaraf internasional, serta arena indoor bola voli dan bola basket di GOR Tambun Selatan. Belum lagi sarana-sarana lain yang tersebar di seluruh kecamatan.
Tak kalah penting, strategi sport intelligence terukur melalui pemantauan perkembangan atlet serta pemetaan kekuatan setiap cabang olahraga. Komitmen mengikat atlet pun dilakukan sejak lama hingga melahirkan loyalitas dan militansi di arena pertandingan.
Faktor-faktor tersebut diyakini memiliki peran penting dalam mewujudkan target mempertahankan gelar juara umum Porprov Jawa Barat 2026 mendatang sekaligus investasi jangka panjang bagi kemajuan olahraga daerah.
Jika seluruh pemangku olahraga di Kabupaten Bekasi menjalankan seluruh aspek sesuai koridor, bukan tidak mungkin prestasi juara sejati mampu digenggam, terlebih prestasi merupakan harga diri yang wajib diperjuangkan melalui indikator pasti yakni keberhasilan dalam setiap ajang kompetisi.
Baca juga: Semangat Sumsel menjaga prestasi olahraga
Baca juga: Jatim luncurkan aplikasi dongkrak prestasi olahraga
Karena kompetisi dinilai dari medali dan ending-nya bagaimana meraih medali sebanyak-banyaknya. Meraih prestasi tertinggi bukanlah perkara mudah, tidak bisa dilakukan secara instan, dan membutuhkan pemikiran, masukan, serta dukungan segenap elemen masyarakat di Kabupaten Bekasi.