Singaraja (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng melakukan langkah-langkah mitigasi bencana alam menjelang musim hujan akhir tahun di daerah tersebut.
"Sejak dini BPBD Buleleng telah melakukan mitigasi dan pencegahan bersama stakeholder terkait termasuk relawan tingkat desa," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi di Singaraja, Minggu.
BPBD Buleleng bersama instasi TNI/Polri hingga relawan desa telah bersiap melakukan mitigasi, pencegahan awal, mengedukasi warga hingga menyiapkan pembiayaan termasuk sarana prasarana apabila ada bencana nanti.
"Seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng sudah mulai melakukan pembersihan di sungai, PUTR sudah memberbaiki drainase dan selokan, dan relawan sudah mengedukasi masyarakat serta menyiapkan prasarana apabila terjadi bencana hidrometeorologi," katanya.
Ariadi menyatakan menurut data dari BMKG, tahun ini diperkirakan curah hujan tidak terlalu tinggi dan kecil kemungkinan untuk terjadi La Nina. Mengingat musim kemarau saat ini yang berkepanjangan mengakibatkan curah hujan nanti terkesan minim dari biasanya. Kendati demikian, Ariadi menekankan meskipun diperkirakan curah hujan menurun dan dampak La Nina kecil, tetapi masyarakat diminta untuk tetap waspada dan melakukan mitigasi seefisien mungkin.
"Seperti halnya bila ada sesuatu di lingkungan sekitar kawasan masyarakat yang perlu bersihkan agar dilakukan secara gotong royong guna mencegah dini bencana seperti banjir," kata dia.
Untuk antisipasi pohon tumbang, karena wewenang dari Balai Jalan dan PUTR Provinsi, BPBD Buleleng akan mengkoordinasikan hal itu agar sekiranya bisa dilakukan assessment awal untuk mencegah sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Palembang siapkan mitigasi banjir jelang musim hujan
Baca juga: Transisi musim hujan baru dimulai November
Ariadi mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tetap siaga dan waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Apabila dirasa membutuhkan penanganan lebih lanjut, BPBD Buleleng tetap siaga memberikan pelayanan 24 jam melalui tim pusdalops maupun tim reaksi cepat.
"Kami 24 jam membuka layanan pengaduan melalui call center BPBD maupun website resmi kami. Masyarakat bisa laporkan ke kami untuk mendapat penanganan lebih lanjut," kata Ariadi.
"Sejak dini BPBD Buleleng telah melakukan mitigasi dan pencegahan bersama stakeholder terkait termasuk relawan tingkat desa," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi di Singaraja, Minggu.
BPBD Buleleng bersama instasi TNI/Polri hingga relawan desa telah bersiap melakukan mitigasi, pencegahan awal, mengedukasi warga hingga menyiapkan pembiayaan termasuk sarana prasarana apabila ada bencana nanti.
"Seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng sudah mulai melakukan pembersihan di sungai, PUTR sudah memberbaiki drainase dan selokan, dan relawan sudah mengedukasi masyarakat serta menyiapkan prasarana apabila terjadi bencana hidrometeorologi," katanya.
Ariadi menyatakan menurut data dari BMKG, tahun ini diperkirakan curah hujan tidak terlalu tinggi dan kecil kemungkinan untuk terjadi La Nina. Mengingat musim kemarau saat ini yang berkepanjangan mengakibatkan curah hujan nanti terkesan minim dari biasanya. Kendati demikian, Ariadi menekankan meskipun diperkirakan curah hujan menurun dan dampak La Nina kecil, tetapi masyarakat diminta untuk tetap waspada dan melakukan mitigasi seefisien mungkin.
"Seperti halnya bila ada sesuatu di lingkungan sekitar kawasan masyarakat yang perlu bersihkan agar dilakukan secara gotong royong guna mencegah dini bencana seperti banjir," kata dia.
Untuk antisipasi pohon tumbang, karena wewenang dari Balai Jalan dan PUTR Provinsi, BPBD Buleleng akan mengkoordinasikan hal itu agar sekiranya bisa dilakukan assessment awal untuk mencegah sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Palembang siapkan mitigasi banjir jelang musim hujan
Baca juga: Transisi musim hujan baru dimulai November
Ariadi mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tetap siaga dan waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Apabila dirasa membutuhkan penanganan lebih lanjut, BPBD Buleleng tetap siaga memberikan pelayanan 24 jam melalui tim pusdalops maupun tim reaksi cepat.
"Kami 24 jam membuka layanan pengaduan melalui call center BPBD maupun website resmi kami. Masyarakat bisa laporkan ke kami untuk mendapat penanganan lebih lanjut," kata Ariadi.