Mataram (ANTARA) - Warga Kelurahan Karang Baru, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram memprotes Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram yang dinilai lepas tangan soal adanya gunungan sampah di Karang Baru.
"Jadi ada lahan kosong di jalan utama RT 01 jalan Dr Soetomo gang 3, di sanalah gunungan sampah itu berada," kata Heso, salah satu warga Karang Baru, Mataram, Senin.
Heso menyayangkan sikap Pemkot yang selama ini dinilai tidak tegas dalam menindaklanjuti pelaku pembuang sampah, termasuk kebijakan yang sampai saat ini juga dirasa nihil.
"Pemerintah harusnya ada sikap dan kebijakan tegas merespon masalah sampah ini, apalagi sampai sekarang kita tidak tahu pemilik lahan kosong ini siapa," katanya.
Dia mengatakan gunungan sampah yang ada di sekitar wilayahnya itu berasal dari warga kelurahan lain yang sengaja membuang sampah disaat waktu sepi.
Padahal, kata dia, papan himbauan untuk tidak membuang sampah disana juga dipasang pada saat itu.
"Ada yang pernah kita ciduk, tapi bukan warga kita," katanya.
Sampai dengan saat ini, Heso menyebut ada peningkatan dari segi volume sampah baik sampah organik maupun non organik.
"Kalau dibilang volume peningkatannya ya meningkat, sekarang tumpukan sampahnya seperti piramid, menumpuk semakin atas, malah ada pempes juga, otomatis baunya tidak sedap," katanya
Kedepannya ia berharap, kolaborasi antara Pemkot dengan masyarakat setempat dapat menjadi solusi atas permasalahan yang selama ini terjadi, termasuk memastikan kejelasan siapa pemilik lahan kosong itu.
"Jadi ada lahan kosong di jalan utama RT 01 jalan Dr Soetomo gang 3, di sanalah gunungan sampah itu berada," kata Heso, salah satu warga Karang Baru, Mataram, Senin.
Heso menyayangkan sikap Pemkot yang selama ini dinilai tidak tegas dalam menindaklanjuti pelaku pembuang sampah, termasuk kebijakan yang sampai saat ini juga dirasa nihil.
"Pemerintah harusnya ada sikap dan kebijakan tegas merespon masalah sampah ini, apalagi sampai sekarang kita tidak tahu pemilik lahan kosong ini siapa," katanya.
Dia mengatakan gunungan sampah yang ada di sekitar wilayahnya itu berasal dari warga kelurahan lain yang sengaja membuang sampah disaat waktu sepi.
Padahal, kata dia, papan himbauan untuk tidak membuang sampah disana juga dipasang pada saat itu.
"Ada yang pernah kita ciduk, tapi bukan warga kita," katanya.
Sampai dengan saat ini, Heso menyebut ada peningkatan dari segi volume sampah baik sampah organik maupun non organik.
"Kalau dibilang volume peningkatannya ya meningkat, sekarang tumpukan sampahnya seperti piramid, menumpuk semakin atas, malah ada pempes juga, otomatis baunya tidak sedap," katanya
Kedepannya ia berharap, kolaborasi antara Pemkot dengan masyarakat setempat dapat menjadi solusi atas permasalahan yang selama ini terjadi, termasuk memastikan kejelasan siapa pemilik lahan kosong itu.