Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw mengatakan, siswa-siswa yang telah memilih menimba ilmu di Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), sudah tepat.
"Jadi memang pendidikan vokasi sekarang sangat dianakemaskan. Tidak salah sekolah di SMK, sudah tepat," kata Wagub Steven pada acara optimalisasi dokumen strategis kependudukan melalui pembuatan dokumen administrasi kependudukan massal di SMKN 2 Kota Bitung, Selasa.
Bahkan, Wagub Steven sendiri bila dihadapkan dengan pilihan, akan memilih bersekolah di SMK.
"SMK adalah andalan pak Presiden, sekolah vokasi paling cepat dapat pekerjaan," ujarnya.
Wagub mengatakan, siswa SMKN 2 Bitung yang mengambil jurusan teknik alat berat, teknik permesinan, teknik instalasi listrik, teknik pengelasan, teknik mekatronika penggabungan jurusan mekanik dan elektronika (membuat robot), teknik desain permodelan, teknik komputer dan jaringan, serta lainnya, berhadapan langsung dengan pasar kerja.
"Pak Gubernur Olly Dondokambey membuka kerja sama dengan pengerah tenaga kerja ke Jepang. Nah mereka meminta ada sebanyak 10 ribu orang, akhirnya kita kewalahan memenuhinya," ujarnya.
Gubernur menyebutkan, ketika mengusulkan sebanyak 200 orang ke Jepang yang diterima sebanyak 190 orang.
"Mau tahu yang paling disukai adalah jurusan vokasi seperti kalian. Jadi tahun depan, kalau sudah lulus langsung ikut mendaftar program ini sehingga bisa ke Jepang," ujarnya.
Soal gaji yang akan diterima, kata dia, cukup besar karena bisa mencapai Rp25 juta dan pasti melebihi gaji guru-guru di SMKN 2 Bitung ini. Karena itu, Wagub mengajak siswa SMK belajar tekun, fokus, belajar dengan hati supaya menjadi lulusan yang berkualitas. Dalam acara tersebut, Wagub mengatakan, siswa SMKN 2 Bitung yang telah berumur 17 tahun akan mendapatkan dokumen kependudukan, KTP.
Baca juga: Kejati Sulut menggelar penyuluhan hukum berantas TPPO kepada pelajar Bitung
Baca juga: Pemerintah Sulbar mengembangkan SMK kakao
"Sistem kependudukan nasional mengatur database besar supaya tahu persis siapa anda, dimana anda tinggal, siapa keluarga anda," katanya.
"Jadi memang pendidikan vokasi sekarang sangat dianakemaskan. Tidak salah sekolah di SMK, sudah tepat," kata Wagub Steven pada acara optimalisasi dokumen strategis kependudukan melalui pembuatan dokumen administrasi kependudukan massal di SMKN 2 Kota Bitung, Selasa.
Bahkan, Wagub Steven sendiri bila dihadapkan dengan pilihan, akan memilih bersekolah di SMK.
"SMK adalah andalan pak Presiden, sekolah vokasi paling cepat dapat pekerjaan," ujarnya.
Wagub mengatakan, siswa SMKN 2 Bitung yang mengambil jurusan teknik alat berat, teknik permesinan, teknik instalasi listrik, teknik pengelasan, teknik mekatronika penggabungan jurusan mekanik dan elektronika (membuat robot), teknik desain permodelan, teknik komputer dan jaringan, serta lainnya, berhadapan langsung dengan pasar kerja.
"Pak Gubernur Olly Dondokambey membuka kerja sama dengan pengerah tenaga kerja ke Jepang. Nah mereka meminta ada sebanyak 10 ribu orang, akhirnya kita kewalahan memenuhinya," ujarnya.
Gubernur menyebutkan, ketika mengusulkan sebanyak 200 orang ke Jepang yang diterima sebanyak 190 orang.
"Mau tahu yang paling disukai adalah jurusan vokasi seperti kalian. Jadi tahun depan, kalau sudah lulus langsung ikut mendaftar program ini sehingga bisa ke Jepang," ujarnya.
Soal gaji yang akan diterima, kata dia, cukup besar karena bisa mencapai Rp25 juta dan pasti melebihi gaji guru-guru di SMKN 2 Bitung ini. Karena itu, Wagub mengajak siswa SMK belajar tekun, fokus, belajar dengan hati supaya menjadi lulusan yang berkualitas. Dalam acara tersebut, Wagub mengatakan, siswa SMKN 2 Bitung yang telah berumur 17 tahun akan mendapatkan dokumen kependudukan, KTP.
Baca juga: Kejati Sulut menggelar penyuluhan hukum berantas TPPO kepada pelajar Bitung
Baca juga: Pemerintah Sulbar mengembangkan SMK kakao
"Sistem kependudukan nasional mengatur database besar supaya tahu persis siapa anda, dimana anda tinggal, siapa keluarga anda," katanya.