Biak, Papua (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, memberikan peluang bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) bagi orang asli Papua untuk mengikuti pameran hasil produk di Sail Teluk Cenderawasih (STC) pada November 2023.
"Kami harapkan peserta pameran UMKM orang asli Papua di STC lebih banyak peminatnya karena disiapkan tenda khusus," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Biak Numfor Yubelius Usior di Biak, Sabtu (21/10).
Ia menjelaskan saat ini dari pendataan sementara sudah 70 pelaku UMKM orang asli Papua yang akan ikut pameran hasil produk pada STC November 2023. Sejumlah produk usaha orang asli Papua, menurut Usior, sangat beragam dalam bentuk produk hiasan rumah tangga, topi mahkota pria, tikar, tas inakson/noken, hiasan kepala perempuan Asis, alat musik tifa, gantungan kunci, dan gelang.
Sedangkan untuk kuliner, sagu, kue kering, keripik keladi dan keripik pisang. Sementara produk lain, lanjut dia, ikan asap julung, sambal, abon ikan tuna, serbuk jahe merah, minyak goreng kelapa, minyak kayu putih, baju dan ukiran khas Biak Karwar.
"Ajang pameran STC menjadi pasar bagi pelaku UMKM menjual produk usahanya kepada pengunjung dan wisatawan," sebut Usior.
Kegiatan STC Biak merupakan program strategis nasional sektor pariwisata, kemaritiman, ekonomi daerah dan seni budaya yang dimiliki Kabupaten Biak Numfor. Diakuinya, acara puncak STC Biak akan dilakukan ekspor hasil perikanan oleh Presiden Jokowi melalui Bandara Frans Kaisiepo Biak Pemkab Biak sebagai tuan rumah penyelenggara STC 2023 bersama Pemkab Sarmi, Waropen dan Kabupaten Kepulauan Yapen.
Baca juga: Kesebelasan PSBS Biak menang atas Sulut United skor 1-0
Baca juga: Mensos upayakan akses anak Kepulauan Mapia
"Dan juga pengiriman hasil produk pertanian, peternakan dan produk UMKM Biak ke kabupaten/kota di Provinsi Papua," katanya. Salah satu pelaku seni ukir Karwar Biak Ade Randokir menyatakan kesiapan ikut pameran produk UMKM pada STC 2023.
"Saya dengan keluarga akan memanfaatkan pameran UMKM STC menjual karya ukiran khas Biak," ujar Randokir. Sedangkan tema STC "Memantapkann kedaulatan maritim Indonesia di Pasifik" dengan tagline Torang Hebat.
"Kami harapkan peserta pameran UMKM orang asli Papua di STC lebih banyak peminatnya karena disiapkan tenda khusus," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Biak Numfor Yubelius Usior di Biak, Sabtu (21/10).
Ia menjelaskan saat ini dari pendataan sementara sudah 70 pelaku UMKM orang asli Papua yang akan ikut pameran hasil produk pada STC November 2023. Sejumlah produk usaha orang asli Papua, menurut Usior, sangat beragam dalam bentuk produk hiasan rumah tangga, topi mahkota pria, tikar, tas inakson/noken, hiasan kepala perempuan Asis, alat musik tifa, gantungan kunci, dan gelang.
Sedangkan untuk kuliner, sagu, kue kering, keripik keladi dan keripik pisang. Sementara produk lain, lanjut dia, ikan asap julung, sambal, abon ikan tuna, serbuk jahe merah, minyak goreng kelapa, minyak kayu putih, baju dan ukiran khas Biak Karwar.
"Ajang pameran STC menjadi pasar bagi pelaku UMKM menjual produk usahanya kepada pengunjung dan wisatawan," sebut Usior.
Kegiatan STC Biak merupakan program strategis nasional sektor pariwisata, kemaritiman, ekonomi daerah dan seni budaya yang dimiliki Kabupaten Biak Numfor. Diakuinya, acara puncak STC Biak akan dilakukan ekspor hasil perikanan oleh Presiden Jokowi melalui Bandara Frans Kaisiepo Biak Pemkab Biak sebagai tuan rumah penyelenggara STC 2023 bersama Pemkab Sarmi, Waropen dan Kabupaten Kepulauan Yapen.
Baca juga: Kesebelasan PSBS Biak menang atas Sulut United skor 1-0
Baca juga: Mensos upayakan akses anak Kepulauan Mapia
"Dan juga pengiriman hasil produk pertanian, peternakan dan produk UMKM Biak ke kabupaten/kota di Provinsi Papua," katanya. Salah satu pelaku seni ukir Karwar Biak Ade Randokir menyatakan kesiapan ikut pameran produk UMKM pada STC 2023.
"Saya dengan keluarga akan memanfaatkan pameran UMKM STC menjual karya ukiran khas Biak," ujar Randokir. Sedangkan tema STC "Memantapkann kedaulatan maritim Indonesia di Pasifik" dengan tagline Torang Hebat.