Jakarta (ANTARA News) - Ketua Panitia Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Rochmat Wahab mengatakan biaya pendaftaran seleksi tertulis masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) itu naik dari sebelumnya Rp100.000 menjadi Rp200.000.

"Tahun ini mengalami peningkatan dari Rp100.000 menjadi Rp200.000 karena terjadi pengurangan subsidi oleh pemerintah. Sebelumnya Rp100 miliar untuk biaya operasional sekarang mengalami penurunan," ujar Rochmat dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin..

Siswa diperkenankan mendaftar mulai 25 April hingga 20 Mei. Sedangkan ujiannya diselenggarakan pada 31 Mei. Pengumuman SBMPTN dilakukan pada 28 Juni 2016,

Dari biaya pendaftaran sebesar Rp200.000 tersebut, Rochmat memperkirakan akan ada sisa. Sisa uang tersebut akan digunakan untuk pengembangan seleksi masuk PTN seperti perbaikan infrastruktur dan sebagainya.

Peserta dapat melakukan pembayaran biaya seleksi melalui dua bank yakni Bank Mandiri dan BNI.

SBMPTN akan diikuti 78 PTN di Tanah Air. Sementara daya tampung awal sebanyak 99.223.

"Daya tampung tersebut masih bertambah, jika kuota SNMPTN di universitas tersebut tidak terpenuhi, maka mereka bisa mengalihkannya pada SBMPTN."

SBMPTN mempunyai alokasi daya tampung mahasiswa baru untuk setiap program studi paling sedikit 30 persen.

Peserta yang diperbolehkan mengikuti SBMPTN adalah siswa lulusan tahun 2014 dan 2015 yang sudah memiliki ijazah.

Kemudian siswa lulusan 2016 yang telah memiliki surat keterangan lulus pendidikan menengah.

Juga memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses pembelajaran program studinya.

Peserta dapat memilih sebanyak tiga program studi. Jika peserta hanya memiliki satu prodi peserta dapat memilih PTN dimana pun. Sementara, peserta yang memiliki dua atau tiga prodi harus di PTN yang berada dalam satu wilayah dengan peserta mengikuti ujian tulis.

"Pengelompokan PTN terbagi empat wilayah yakni wilayah satu (33 PTN), wilayah dua (10 PTN), wilayah tiga (20 PTN), dan wilayah empat (15 PTN)."

Berbeda dengan tahun sebelumnya, maka pada tahun ini mulai diselenggarakan ujian berbasis komputer. Ujian tulis bisa untuk semua kelompok ujian (soshum, saintek dan campuran). Sementara ujian berbasis komputer hanya untuk kelompok ujian soshum dan saintek.

Materi ujian terdiri dari tes kemampuan dan potensi akademik, tes kemampuan bidang sesuai minat, dan tes ujian keterampilan bagi peminat program studi bidang ilmu seni dan keolahragaan.

Editor: Ruslan Burhani
(*)

Pewarta : Antara News
Editor : Awaludin
Copyright © ANTARA 2024