Kota Bogor (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor bekerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) mengundang perwakilan 70 organisasi kepemudaan untuk menyosialisasikan tahapan dan tata cara Pemilu 2024. 
 

Ketua KPU Kota Bogor Samsudin di Kota Bogor, Minggu, menerangkan bahwa sosialisasi tahapan pemilu kepada para pemuda sebagai pemilih pemula penting dilaksanakan karena persentase jumlahnya cukup tinggi. 

"Sosialisasi sudah dilaksanakan pada rakor bersama organisasi kepemudaan untuk pendidikan politik bagi generasi milenial dan Gen Z usia 17-21 tahun kemarin, berbarengan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda," kata Samsudin.

KPU, kata dia, menggandeng Dispora dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) setempat menggelar rapat koordinasi (Rakor) peran organisasi kepemudaan dalam pendidikan politik bagi generasi milenial di Hotel Salak, Sabtu (28/10). 

"Ini rakor kepemudaan pertama kali, sengaja bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda mengingat pemilu tinggal 108 hari lagi," ujarnya. 

Samsudin menyebut  menurut data pemilih, pemilih berusia 17 sampai 21 tahun mencapai angka 10 persen dan pemilih milenial di angka 52 persen, dari total pemilih tetap di Kota Bogor sebanyak 800.181 orang. Atas data itu, lanjutnya, KPU perlu melakukan sosialisasi untuk pemilih pemula dan pemilih muda dengan mengundang sekitar 70 organisasi kepemudaan yang nanti bisa kembali mereka sampaikan ke anggotanya.

Ia menerangkan, kepada para pemuda, KPU menyampaikan jadwal, tahapan, peserta pemilu dan tata cara pencoblosan. Dari Dispora kaitan dengan peran pemerintah daerah memastikan pemilih pemula dan pemilih muda dapat ikut serta. Dan dari Bakesbangpol terkait pilihan dari anak-anak muda ini yang walaupun berbeda pandangan dan pilihan agar tidak saling bertikai alias bisa tetap damai dan harmonis. 

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdul Rachim mengatakan, pemilih pemula adalah bagian dari pemilih muda. Disebut pemula karena pada pencoblosan 14 Februari 2024 mendatang telah berusia 17 tahun dan pertama kalinya mencoblos. Jumlah pemilih pemula mencapai 428.799 terdiri dari pelajar dan mahasiswa.

"Mereka ini segmen yang memang unik, seringkali memunculkan kejutan dan tentu menjanjikan secara kuantitas. Sejumlah survei menunjukkan generasi milenial dan generasi Z diprediksi menjadi kelompok pemilih dengan proporsi terbesar di Pemilu 2024," ujar Dedie.

Dedie mengatakan, pemilih pemula memiliki antusiasme yang tinggi, relatif lebih rasional, haus akan perubahan dan tipis akan kadar polusi pragmatisme.  Apalagi, pilihan politik mereka belum dipengaruhi motivasi ideologis tertentu dan lebih didorong konteks dinamika lingkungan politik lokal. Sehingga, pemilih pemula mudah dipengaruhi kepentingan-kepentingan tertentu, terutama orang terdekat seperti anggota keluarga, mulai dari orang tua hingga kerabat dan teman.

Baca juga: KPU Jakarta menargetkan distribusi awal logistik Pemilu 2024 tepat waktu
Baca juga: Kalsel kolaborasi KPU edukasi generasi muda soal pemilu

"Perilaku pemilih pemula yang cenderung tidak peduli dan labil terhadap dunia politik menyebabkan kesadaran dalam berpolitik kurang dan berdampak pada tingkat partisipasi pemilu. Dengan adanya rakor ini diharapkan pemilih pemula berperan aktif dalam menggunakan hak pilihnya," katanya.


Pewarta : Linna Susanti
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024