Batang (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, berharap kegiatan Pekan Batik Nusantara 2023 semakin menjadi magnet penggerak ekonomi di daerah. Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa sudah saatnya para juragan batik memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja di bidang perbatikan agar perekonomian masyarakat tercukupi dan ekonominya semakin meningkat.

"Pekan Batik Nusantara 2023 yang berlangsung selama lima hari yakni 25-29 Oktober 2023 dan tutup pada Minggu malam (29/10) penuh dikunjungi pengunjung. Ini membuktikan bahwa sektor perbatikan siap menjadi magnet penggerak ekonomi yang andal," katanya.

Menurut dia, Pekan Batik Nusantara 2023 dinilai sukses karena realisasi nilai transaksi juga semakin meningkat yaitu mencapai lebih dari Rp2,3 miliar dibanding penyelenggaraan PBN tahun sebelumnya yang berada sekitar di bawah Rp2 miliar.

Animo pengunjung Pekan Batik Nusantara 2023, kata dia, sangat tinggi, hampir ribuan pengunjung datang menikmati pameran, berbelanja, dan menikmati jenis makanan kuliner. "Nilai transaksi tercatat yakni Rp2,3 miliar. Akan tetapi, masih banyak yang belum tercatat karena selain batik, juga banyak stan kuliner belum seluruhnya masuk catatan capaian nilai transaksi," katanya.

Salahudin mengatakan Kegiatan Pekan Batik Nusantara 2023 menjadi pemahaman bahwa tidak ada satu jenis usaha yang bisa berdiri tanpa "dibackup" usaha lain, tidak ada rezeki satu orang terpisah dengan rezeki orang lain.

Baca juga: Perajin batik tulis Kabupaten Trenggalek sasar pasar milenial
Baca juga: Banyuwangi klaim industri batik terus tumbuh dan maju

"Ketika batik itu ramai, saya kira itu rezeki semuanya, rezeki juragan batik, penjual kain, penjual bahan batik, karyawan, dan rezeki seluruh tenaga pemasarannya. Oleh karena itu, kami berharap para juragan batik memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja di bidang perbatikan," katanya.


 

Pewarta : Kutnadi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024