Mataram (ANTARA) - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan setelah melakukan pemantauan dan pengendalian masih terdapat lima titik api yang berada di sebelah utara atas lereng kawasan kebakaran lahan Gunung Rinjani.

"Berdasarkan hasil pengamatan visual dengan drone serta digitalisasi melalui aplikasi pemetaan lokasi titik api berada pada jarak 7,5 kilometer dari pemukiman warga terdekat dan berjarak 3,4 kilometer dari jalur pendakian resort Sembalun," kata Tim Penanggung Jawab Kebakaran Lahan TNGR Lalu Santawana, di Mataram, Jumat.

Upaya pengendalian dilakukan tim dengan membuat ilaran api di sekitar lokasi Abangan dan Malatan, yang kemungkinan akan dilalui jika titik api terus meluas. Kendala dilapangkan, kata dia, adalah kecepatan angin relatif tinggi sehingga kebakaran meluas dengan cepat dan vegetasi mudah terbakar serta topografi curam.

"Api belum bisa padam semua, karena kondisi lokasi titik api tersebut yang menyebabkan laju api cukup kencang serta kondisi topografi yang curam dan terjal," katanya.

Sebelumnya Balai TNGR menyatakan laporan sementara perkiraan luas areal yang terbakar di lokasi Hutan Gomongan, Desa Sembalun, yang berada dalam kawasan hutan Gunung Rinjani, mencapai 55 hektare.

"Penyebab kebakaran masih belum diketahui secara pasti," kata Kepala Balai TNGR Dedy Asriady.

Ia mengatakan pengamanan SPTN II TNGR melaporkan bahwa telah terpantau hotspot melalui aplikasi Sipongi di wilayah Resort Sembalun telah terjadi kebakaran lahan pada tanggal 31 Oktober 2023.

Kemudian Tim Terpadu Pengendalian Karhutla (Dalkarhutla) yang terdiri dari Koramil Sembalun, Polsek Sembalun, Pol PP Kecamatan Sembalun, MPA Sembalun, MMP Sembalun, Pos KPH Rintim Sembalun, Kompi 3 Batalyon B Satbrimob Polda NTB, dan petugas Resort Sembalun BTNGR, mulai melakukan upaya pengendalian kebakaran yg terjadi di dalam kawasan Rinjani.

"Adapun jenis vegetasi yang terbakar diantaranya semak, perdu, rumput, dan dedaunan kering, pohon bakbakkan, cemara gunung, dan saropan," katanya.

Ia mengatakan kondisi hingga Kamis  1 November 2023 api masih belum dapat dipadamkan semuanya dan tim masih berusaha untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan di Hutan Gomongan, Desa Sembalun.

"Api masih belum bisa dipadamkan," katanya.



 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024