Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Alunan Budaya Desa Pringgesela, Kecamatan Pringgesela, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat masuk dalam usulan Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 yang merupakan program dari Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif.
"Dari 177 usulan tersebut dimana Alunan Budaya Desa Pringgesela masuk usulan KEN 2024," kata Ketua Panitia Alunan Budaya Desa Pringgesela ke-VII, Ahmad Feriawan Muas di kantor Bupati Lombok Timur, Kamis.
Pihaknya sangat optimis untuk masuk dalam KEN tersebut, karena apa yang disuguhkan dan tampilkan dalam kegiatan alunan budaya itu sangat berbeda dengan kabupaten dan kota lainnya di NTB.
Apalagi dalam melaksanakan kegiatan tidak pernah tersentuh oleh bantuan pemerintah pusat, sehingga inilah yang menjadi motivasi untuk berjuang agar bisa masuk dalam KEN tersebut.
"Dengan usaha dan kerja keras bersama tentunya akan membuahkan hasil nantinya," katanya.
Sementara di tempat yang sama Pembina Alunan Budaya Desa Pringgesela, Iwan Setiawan menegaskan Alunan budaya ini merupakan ajang seni dan budaya yang tertata dengan rapi untuk diselenggarakan setiap tahunnya.
Kemudian pada satu sisi banyak kalender kegiatan masuk di Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur, akan tapi tidak ada keberlanjutan, melainkan sekedar kegiatan seremonial saja.
"Ajang ini bisa membangkitkan ekonomi dengan penenunan yang aktif untuk masyarakat sekitarnya," katanya.
Kemudian kegiatan penenunan aktif dimulai tahun 2015 sebanyak 1.000 orang, akan tapi pada kegiatan alunan budaya desa ke-VII tahun 2023 jumlah penenun aktif sebanyak 5.000 orang.
"Kalau dilihat jumlah penenun di Pringgesela merupakan yang terbanyak di NTB," katanya.
"Dari 177 usulan tersebut dimana Alunan Budaya Desa Pringgesela masuk usulan KEN 2024," kata Ketua Panitia Alunan Budaya Desa Pringgesela ke-VII, Ahmad Feriawan Muas di kantor Bupati Lombok Timur, Kamis.
Pihaknya sangat optimis untuk masuk dalam KEN tersebut, karena apa yang disuguhkan dan tampilkan dalam kegiatan alunan budaya itu sangat berbeda dengan kabupaten dan kota lainnya di NTB.
Apalagi dalam melaksanakan kegiatan tidak pernah tersentuh oleh bantuan pemerintah pusat, sehingga inilah yang menjadi motivasi untuk berjuang agar bisa masuk dalam KEN tersebut.
"Dengan usaha dan kerja keras bersama tentunya akan membuahkan hasil nantinya," katanya.
Sementara di tempat yang sama Pembina Alunan Budaya Desa Pringgesela, Iwan Setiawan menegaskan Alunan budaya ini merupakan ajang seni dan budaya yang tertata dengan rapi untuk diselenggarakan setiap tahunnya.
Kemudian pada satu sisi banyak kalender kegiatan masuk di Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur, akan tapi tidak ada keberlanjutan, melainkan sekedar kegiatan seremonial saja.
"Ajang ini bisa membangkitkan ekonomi dengan penenunan yang aktif untuk masyarakat sekitarnya," katanya.
Kemudian kegiatan penenunan aktif dimulai tahun 2015 sebanyak 1.000 orang, akan tapi pada kegiatan alunan budaya desa ke-VII tahun 2023 jumlah penenun aktif sebanyak 5.000 orang.
"Kalau dilihat jumlah penenun di Pringgesela merupakan yang terbanyak di NTB," katanya.