Jakarta (ANTARA) - Pengamat kebijakan publik GMT Institute Agustinus Tamtama Putra mengapresiasi komitmen dan strategi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, terkait jalur sepeda di Ibu Kota.
Ia menjelaskan, penggantian "stick cone" pembatas jalan sepeda dengan marka jalan mata kucing oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta beberapa waktu lalu merupakan komitmen Heru untuk menghadirkan kenyamanan berkendara bagi seluruh elemen masyarakat.
Menurut Tamtama, Jakarta sebagai kota yang saat ini dalam proses menuju kota global sehingga perlu melakukan berbagai pembenahan dan peningkatan infrastruktur, salah satunya transportasi. Oleh karena itu, Tamtama juga mendorong adanya edukasi tertib lalu lintas yang dilakukan secara masif oleh semua pihak pemangku terkait demi meningkatkan kesadaran masyarakat Jakarta.
Selain itu, masyarakat Jakarta juga perlu berpikir lebih objektif dan terbuka terkait kebijakan-kebijakan yang diterapkan Pemprov DKI Jakarta. Pembangunan jalur sepeda yang rampung lebih awal dari waktu yang ditargetkan pada 2024, katanya, menunjukkan bahwa Heru punya komitmen untuk mendukung Jakarta sebagai kota ramah pesepeda.
"Pertama, sebagaimana disampaikan Dishub bahwa jalur sepeda, sudah melebihi target. Artinya, tidak ada kebijakan Pak Heru (Pj Gubernur DKI Jakarta) yang tidak pro lingkungan dalam konteks jalur sepeda," kata Tamtama saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan, penggantian "stick cone" pembatas jalan sepeda dengan marka jalan mata kucing oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta beberapa waktu lalu merupakan komitmen Heru untuk menghadirkan kenyamanan berkendara bagi seluruh elemen masyarakat.
Menurut Tamtama, Jakarta sebagai kota yang saat ini dalam proses menuju kota global sehingga perlu melakukan berbagai pembenahan dan peningkatan infrastruktur, salah satunya transportasi. Oleh karena itu, Tamtama juga mendorong adanya edukasi tertib lalu lintas yang dilakukan secara masif oleh semua pihak pemangku terkait demi meningkatkan kesadaran masyarakat Jakarta.
"Dari segi infrastruktur, Pemda punya kewajiban untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sebagaimana ditargetkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)," ujarnya.
Selain itu, masyarakat Jakarta juga perlu berpikir lebih objektif dan terbuka terkait kebijakan-kebijakan yang diterapkan Pemprov DKI Jakarta. Pembangunan jalur sepeda yang rampung lebih awal dari waktu yang ditargetkan pada 2024, katanya, menunjukkan bahwa Heru punya komitmen untuk mendukung Jakarta sebagai kota ramah pesepeda.
"Kan sebelumnya ditargetkan 298 kilometer pada 2024. Nyatanya 2023 belum habis tapi menurut info Dishub jalur dibangun sudah 303 kilometer, ada bonus lima kilometer. Secara objektif, dari mana disebut bahwa Pak Heru tidak pro pesepeda? infrastruktur juga dibangun sampai selesai," jelas Tamtam.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, jalur sepeda di Ibu Kota ditambah jika ada permintaan dari warga. Heru juga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk mengevaluasi jalur sepeda yang ada di Ibu Kota.
Baca juga: Mata kucing jalur sepeda lebih estetik dan mudah dirawat
Baca juga: Natuna jadikan Natuna Ride sebagai agenda tahunan
"Iya dong, kan perlu dievaluasi. Semua boleh dibangun," ujar Heru usai pengarahan dalam rangka Peningkatan dan Efektivitas Penyelenggaraan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) di Jakarta, Rabu (8/11).
Baca juga: Mata kucing jalur sepeda lebih estetik dan mudah dirawat
Baca juga: Natuna jadikan Natuna Ride sebagai agenda tahunan
"Iya dong, kan perlu dievaluasi. Semua boleh dibangun," ujar Heru usai pengarahan dalam rangka Peningkatan dan Efektivitas Penyelenggaraan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) di Jakarta, Rabu (8/11).