Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengaktifkan satgas untuk melakukan penyisiran terhadap tumpukan sampah yang dibuang di luar jam buang serta di lokasi bukan tempat pembuangan legal.
Sekretaris DLH Kota Mataram Irwansyah di Mataram, Kamis, mengatakan satgas tersebut beranggotakan 26 orang disebar pada enam kecamatan se-Kota Mataram.
"Satu kecamatan disiagakan 4-5 petugas. Mereka siaga melakukan patroli atasi sisa sampah tidak terangkut di sejumlah titik," katanya.
Ia mengatakan satgas tersebut bertugas memastikan agar Kota Mataram bebas dari tumpukan-tumpukan sampah yang dapat mengganggu kenyamanan dan keindahan di kota itu.
Karena itu satgas melakukan penyisiran tumpukan sampah setelah petugas inti mengangkut sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sekitar pukul 09.00 WITA.
Di atas pukul 09.00 WITA, satgas mulai keliling di wilayah tugas masing-masing memantau titik-titik rawan tumpukan sampah. Seperti di lahan kosong, sempadan sungai, dan saluran, serta titik rawan lainnya.
"Satgas ini akan turun melakukan penyisiran bahkan hingga malam, agar pagi titik tersebut bisa terlihat bersih kembali," katanya.
Di sisi lain, Irwansyah mengatakan untuk beberapa titik, khususnya di pinggir daerah aliran sungai seperti Sungai Jangkuk, ada beberapa titik pembuangan sampah disepakati warga.
Titik-titik di pinggir sungai itu disepakati sebagai tempat transit sampah warga sebelum diangkat satgas, agar warga tidak membuang ke sungai.
"Titik-titik tersebut sudah disepakati satgas dan warga sekitar, sebab di lokasi itu tidak memungkinkan kami buat TPS," katanya.
Sekretaris DLH Kota Mataram Irwansyah di Mataram, Kamis, mengatakan satgas tersebut beranggotakan 26 orang disebar pada enam kecamatan se-Kota Mataram.
"Satu kecamatan disiagakan 4-5 petugas. Mereka siaga melakukan patroli atasi sisa sampah tidak terangkut di sejumlah titik," katanya.
Ia mengatakan satgas tersebut bertugas memastikan agar Kota Mataram bebas dari tumpukan-tumpukan sampah yang dapat mengganggu kenyamanan dan keindahan di kota itu.
Karena itu satgas melakukan penyisiran tumpukan sampah setelah petugas inti mengangkut sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sekitar pukul 09.00 WITA.
Di atas pukul 09.00 WITA, satgas mulai keliling di wilayah tugas masing-masing memantau titik-titik rawan tumpukan sampah. Seperti di lahan kosong, sempadan sungai, dan saluran, serta titik rawan lainnya.
"Satgas ini akan turun melakukan penyisiran bahkan hingga malam, agar pagi titik tersebut bisa terlihat bersih kembali," katanya.
Di sisi lain, Irwansyah mengatakan untuk beberapa titik, khususnya di pinggir daerah aliran sungai seperti Sungai Jangkuk, ada beberapa titik pembuangan sampah disepakati warga.
Titik-titik di pinggir sungai itu disepakati sebagai tempat transit sampah warga sebelum diangkat satgas, agar warga tidak membuang ke sungai.
"Titik-titik tersebut sudah disepakati satgas dan warga sekitar, sebab di lokasi itu tidak memungkinkan kami buat TPS," katanya.