Jakarta (ANTARA) - Para pemimpin dari anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2023 di San Francisco sepakat untuk memperkuat kerja sama mereka dalam beberapa bidang, salah satunya mempercepat pembangunan ketahanan terhadap perubahan iklim.
Para pemimpin dari 21 anggota APEC berkumpul di San Francisco, California, Amerika Serikat pada 16-17 November, yang dipimpin oleh AS sebagai tuan rumah. Deklarasi APEC 2023 menyoroti bahwa dunia saat ini menghadapi tantangan besar akibat perubahan iklim, demikian bunyi deklarasi APEC 2023 dikutip dari situs Sekretariat APEC.
"Kami menyadari bahwa diperlukan upaya yang lebih intensif bagi anggota APEC untuk mempercepat transisi energi yang bersih, berkelanjutan, adil, terjangkau, dan inklusif melalui berbagai cara."
Para pemimpin APEC juga menyatakan akan berupaya untuk menciptakan lapangan kerja yang layak, mendorong investasi, pertumbuhan ekonomi, dan menjamin energi, keamanan, ketahanan, dan akses di kawasan Asia-Pasifik.
Mereka menekankan perlunya merasionalisasi dan menghapuskan subsidi bahan bakar fosil yang tidak efisien karena dapat mendorong konsumsi energi yang boros. Para pemimpin juga menyadari pentingnya menyediakan akses energi yang penting bagi semua orang yang membutuhkan.
"Untuk mencapai tujuan ini, kami akan melanjutkan upaya kami secara cepat," katanya.
Para pemimpin APEC berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan secara global menjadi tiga kali lipat pada 2030, dengan memanfaatkan kebijakan dan target-target yang sudah ada. Demikian juga dengan menunjukkan ambisi yang serupa terhadap teknologi emisi nol dan rendah.
"Kami akan mengejar upaya kami untuk meningkatkan transisi energi ke kendaraan emisi nol dan rendah; bahan bakar pesawat yang berkelanjutan; pengiriman dengan kapal-kapal yang rendah emisi, dan dekarbonisasi pelabuhan."
Selain mempercepat ketahanan terhadap perubahan iklim dan mendorong transisi energi, Deklarasi APEC 2023 juga menekankan pentingnya menciptakan jalur bagi UMKM untuk tumbuh dan berekspansi ke pasar regional dan global, serta mempercepat transformasi digital UMKM.
Baca juga: Presiden Jokowi menggelar pertemuan trilateral dengan Papua Nugini dan Fiji
Baca juga: Presiden Jokowi bertolak ke San Francisco
APEC beranggotakan 21 negara dan wilayah, meliputi Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Filipina, Peru, Papua Nugini, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, AS, dan Vietnam.
Ke-21 anggota APEC itu mengambil porsi 40 persen dari populasi global dan hampir 50 persen dari total perdagangan global.
Para pemimpin dari 21 anggota APEC berkumpul di San Francisco, California, Amerika Serikat pada 16-17 November, yang dipimpin oleh AS sebagai tuan rumah. Deklarasi APEC 2023 menyoroti bahwa dunia saat ini menghadapi tantangan besar akibat perubahan iklim, demikian bunyi deklarasi APEC 2023 dikutip dari situs Sekretariat APEC.
"Kami menyadari bahwa diperlukan upaya yang lebih intensif bagi anggota APEC untuk mempercepat transisi energi yang bersih, berkelanjutan, adil, terjangkau, dan inklusif melalui berbagai cara."
Para pemimpin APEC juga menyatakan akan berupaya untuk menciptakan lapangan kerja yang layak, mendorong investasi, pertumbuhan ekonomi, dan menjamin energi, keamanan, ketahanan, dan akses di kawasan Asia-Pasifik.
Mereka menekankan perlunya merasionalisasi dan menghapuskan subsidi bahan bakar fosil yang tidak efisien karena dapat mendorong konsumsi energi yang boros. Para pemimpin juga menyadari pentingnya menyediakan akses energi yang penting bagi semua orang yang membutuhkan.
"Untuk mencapai tujuan ini, kami akan melanjutkan upaya kami secara cepat," katanya.
Para pemimpin APEC berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan secara global menjadi tiga kali lipat pada 2030, dengan memanfaatkan kebijakan dan target-target yang sudah ada. Demikian juga dengan menunjukkan ambisi yang serupa terhadap teknologi emisi nol dan rendah.
"Kami akan mengejar upaya kami untuk meningkatkan transisi energi ke kendaraan emisi nol dan rendah; bahan bakar pesawat yang berkelanjutan; pengiriman dengan kapal-kapal yang rendah emisi, dan dekarbonisasi pelabuhan."
Selain mempercepat ketahanan terhadap perubahan iklim dan mendorong transisi energi, Deklarasi APEC 2023 juga menekankan pentingnya menciptakan jalur bagi UMKM untuk tumbuh dan berekspansi ke pasar regional dan global, serta mempercepat transformasi digital UMKM.
Baca juga: Presiden Jokowi menggelar pertemuan trilateral dengan Papua Nugini dan Fiji
Baca juga: Presiden Jokowi bertolak ke San Francisco
APEC beranggotakan 21 negara dan wilayah, meliputi Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Filipina, Peru, Papua Nugini, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, AS, dan Vietnam.
Ke-21 anggota APEC itu mengambil porsi 40 persen dari populasi global dan hampir 50 persen dari total perdagangan global.