Tanjungpinang (ANTARA) - Kejuaraan internasional pencak silat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tahun 2023 yang dipusatkan di halaman Gedung Daerah Kota Tanjungpinang diikuti peserta dari tiga negara, yakni Indonesia (Kepri), Malaysia dan Singapura.
"Total ada delapan kontingen pencak silat ikut serta dalam kejuaraan ini," kata Ketua Pelaksana Kejuaraan Internasional Pencak Silat Kepri, Humaidi di Tanjungpinang, Sabtu.
Humaidi menyebut kegiatan ini dapat terselenggara berkat dukungan dari Pemprov Kepri, Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI), hingga Presiden Federasi Pencak Silat Asian yang sekaligus perwakilan pencak silat Singapura, Dato' Sheik Alauddin Yacoob Marican.
Menurut Humaidi, kejuaraan ini dahulunya bernama Kejuaraan Pencak Silat Sijori, yang merupakan singkatan dari Singapura, Johor dan Riau. Namun, sekarang diganti menjadi Kejuaraan Internasional Pencak Silat dengan harapan ke depan ajang ini dapat diikuti oleh negara-negara lainnya, seperti Brunei Darussalam, Vietnam, Filipina hingga Thailand.
"Jadi kami hanya melanjutkan Kejuaraan Pencak Silat Sijori," ungkap Humaidi.
Humaidi menyampaikan ajang pencak silat bertaraf internasional ini digelar secara merakyat, yang mana perhelatan dilakukan di tempat terbuka dengan dimeriahkan penyelenggaraan bazar, pameran serta pengobatan alternatif. Oleh karena itu, Ia mengajak masyarakat bersama-sama memeriahkan kejuaraan pencak silat tersebut.
Hal itupun menunjukkan bahwa pencak silat dari rakyat dan untuk rakyat. Kegiatan ini digelar pada tanggal 17-21 November 2023.
"Kami tekankan kejuaraan ini untuk meningkatkan prestasi atlet pencak silat, tapi penuh kegembiraan dan persaudaraan antarnegara serumpun," ucap Humaidi.
Sementara, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemprov Kepri, Muhamammad Ikhsan mendukung sekaligus mengapresiasi pelakasanaan Kejuaraan Internasional Pencak Silat 2023 di pusat ibukota, Tanjungpinang.
Ia mengutarakan kegiatan ini di samping meningkatkan prestasi atlet pencak silat, juga bertujuan mempererat tali silaturrahmi antara Indonesia (Kepri), Singapura dan Malaysia.
"Untuk diketahui bersama, pencak silat termasuk salah satu cabang olahraga yang diunggulkan dalam desain besar olahraga nasional," ungkap Ikhsan.
Dia juga berharap kontingen pencak silat dari Malaysia maupun Singapura dapat berbelanja serta menikmati keindahan Tanjungpinang sebagai kota wisata, baik kuliner, sejarah, religi hingga budaya. Dengan begitu, masyarakat terutama pelaku UMKM di Kota Gurindam ini bisa merasakan efek positif dari sisi ekonomis terkait kejuaraan silat internasional itu
Kemudian, Ikhsan turut mendorong para atlet pencak sikat dalam kejuaraan tersebut supaya bisa mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi, terlebih pencak silat sudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dunia oleh UNESCO.
Baca juga: Pesilat Safira Meilani sempat stress saat dinyatakan kalah
Baca juga: Pelatih timnas silat klarifikasi kisruh perihal rumor WO Bayu Lesmana
"Semoga pelaksanaan kejuaraan pencak silat internasional kali ini berjalan aman, lancar dan tak ada arang melintang sampai di penghujung acara," demikian Ikhsan.
"Total ada delapan kontingen pencak silat ikut serta dalam kejuaraan ini," kata Ketua Pelaksana Kejuaraan Internasional Pencak Silat Kepri, Humaidi di Tanjungpinang, Sabtu.
Humaidi menyebut kegiatan ini dapat terselenggara berkat dukungan dari Pemprov Kepri, Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI), hingga Presiden Federasi Pencak Silat Asian yang sekaligus perwakilan pencak silat Singapura, Dato' Sheik Alauddin Yacoob Marican.
Menurut Humaidi, kejuaraan ini dahulunya bernama Kejuaraan Pencak Silat Sijori, yang merupakan singkatan dari Singapura, Johor dan Riau. Namun, sekarang diganti menjadi Kejuaraan Internasional Pencak Silat dengan harapan ke depan ajang ini dapat diikuti oleh negara-negara lainnya, seperti Brunei Darussalam, Vietnam, Filipina hingga Thailand.
"Jadi kami hanya melanjutkan Kejuaraan Pencak Silat Sijori," ungkap Humaidi.
Humaidi menyampaikan ajang pencak silat bertaraf internasional ini digelar secara merakyat, yang mana perhelatan dilakukan di tempat terbuka dengan dimeriahkan penyelenggaraan bazar, pameran serta pengobatan alternatif. Oleh karena itu, Ia mengajak masyarakat bersama-sama memeriahkan kejuaraan pencak silat tersebut.
Hal itupun menunjukkan bahwa pencak silat dari rakyat dan untuk rakyat. Kegiatan ini digelar pada tanggal 17-21 November 2023.
"Kami tekankan kejuaraan ini untuk meningkatkan prestasi atlet pencak silat, tapi penuh kegembiraan dan persaudaraan antarnegara serumpun," ucap Humaidi.
Sementara, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemprov Kepri, Muhamammad Ikhsan mendukung sekaligus mengapresiasi pelakasanaan Kejuaraan Internasional Pencak Silat 2023 di pusat ibukota, Tanjungpinang.
Ia mengutarakan kegiatan ini di samping meningkatkan prestasi atlet pencak silat, juga bertujuan mempererat tali silaturrahmi antara Indonesia (Kepri), Singapura dan Malaysia.
"Untuk diketahui bersama, pencak silat termasuk salah satu cabang olahraga yang diunggulkan dalam desain besar olahraga nasional," ungkap Ikhsan.
Dia juga berharap kontingen pencak silat dari Malaysia maupun Singapura dapat berbelanja serta menikmati keindahan Tanjungpinang sebagai kota wisata, baik kuliner, sejarah, religi hingga budaya. Dengan begitu, masyarakat terutama pelaku UMKM di Kota Gurindam ini bisa merasakan efek positif dari sisi ekonomis terkait kejuaraan silat internasional itu
Kemudian, Ikhsan turut mendorong para atlet pencak sikat dalam kejuaraan tersebut supaya bisa mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi, terlebih pencak silat sudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dunia oleh UNESCO.
Baca juga: Pesilat Safira Meilani sempat stress saat dinyatakan kalah
Baca juga: Pelatih timnas silat klarifikasi kisruh perihal rumor WO Bayu Lesmana
"Semoga pelaksanaan kejuaraan pencak silat internasional kali ini berjalan aman, lancar dan tak ada arang melintang sampai di penghujung acara," demikian Ikhsan.