Jakarta (ANTARA) - Yayasan Upaya Indonesia Damai atau yang lebih dikenal dengan United In Diversity (UID) dalam memperingati hari jadi ke-20 berkomitmen untuk terus membangun negeri dengan berbagai inovasi yang dilakukan.

"Selama 20 tahun terakhir, United In Diversity tidak hanya menjadi saksi. Kami memacu perubahan sistemik melalui lebih dari 1.077 fellows, dan kini siap mengawali era baru dalam pembangunan bangsa kita," kata Presiden UID Tantowi Yahya dalam keterangan  diterima di Jakarta, Senin.

UID menyadari bahwa tantangan masa depan yang semakin kompleks membutuhkan pendekatan kolektif yang lebih kuat. Hal itu dapat dilakukan dengan mempertajam pemahaman serta inisiatif inovasi sosial dalam menghadapi berbagai tantangan.

Adapun, dalam rangka merayakan perjalanan 20 tahun, UID juga mengundang lebih dari 1.000 alumni, rekan, dan mitra dari tri-sektor yang menjadi agen perubahan sistem yang transformatif dalam acara perayaan yang dilangsungkan bersamaan di dua tempat, yakni UID Learning Hub Jakarta dan Kampus UID Bali, terhubung secara daring pada Minggu (19/11).

"Menghadapi tantangan ini, kami mengundang alumni, rekan, dan mitra UID yang hadir hari ini memberikan wawasan dan bergabung dalam seruan aksi bersama untuk mendukung, menciptakan, dan meningkatkan inovasi sosial demi perubahan sistemik," ucap Tantowi.

Sejak berdiri pada 2003, UID telah membekali lebih dari 1.000 pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk menjadi agen perubahan. Melalui program-program, kemitraan, dan inisiatif UID, berbagai inovasi sosial disebarluaskan guna menyelesaikan kesenjangan sosial, ekologi, spiritual serta menciptakan prototipe model bisnis, dan kebijakan.

"Kami meyakini inovasi sosial adalah sebuah perjalanan, forum pembelajaran dan evolusi yang terus berlanjut, demi kemakmuran masyarakat dan kesehatan planet kita. Mari membangun komitmen untuk masa depan, dengan integritas, inovasi, dan inklusivitas," kata dia.

Perayaan hari jadi ke-20 UID juga dimeriahkan dengan diskusi kelompok dan panel yang menghadirkan tokoh-tokoh seperti Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Lestari Moerdijat, Manajer Pilar Pembangunan Ekonomi Sekretariat Nasional SDGs Setyo Budiantoro, CEO PT Alun Alun Indonesia Kreasi Catharina Widjaja serta Pendiri dan Direktur Eksekutif Emancipate Indonesia Margianta Surahman Juhanda Dinata.

Diskusi itu diikuti oleh alumni UID dan mitra yang merupakan pemimpin berbagai sektor pemerintahan, bisnis, dan kelompok masyarakat sipil di tingkat regional, nasional, dan lokal, termasuk komunitas akar rumput dan komunitas adat.

Baca juga: Bacapres Anies Baswedan memaparkan gagasan pembangunan di Silatnas ICMI
Baca juga: Sulbar mulai susun peta potensi pariwisata

Kegiatan itu merupakan bagian dari program Co-Initiating, sebuah langkah kedua yang dirancang oleh UID untuk merefleksikan dan merayakan perjalanan UID dan menghubungkan keragaman inisiatif perubahan. Langkah pertama telah dilakukan melalui dua acara secara daring pada 28 Oktober dan 30 Oktober 2023, yang mengundang para sahabat UID untuk saling memeriksa karya mereka guna menciptakan kesadaran yang lebih luas dan juga mengapresiasi terhadap upaya kolektif yang sedang dilakukan.

 

Pewarta : Benardy Ferdiansyah
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024