Kabupaten Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Iwan Setiawan menyampaikan pesan kepada masyarakat dan aparat pemerintahan setempat untuk menjaga kondusifitas menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Iwan mengungkapkan hal itu saat kegiatan Bogor Keliling (Boling) edisi terakhir di Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, mengingat jabatannya sebagai Bupati Bogor akan berakhir pada pengujung tahun ini.
"Ini jadi Boling terakhir saya sebelum mengakhiri jabatan sebagai Bupati Bogor, saya ingatkan bahwa sinergi antara para kades, camat dan para tokoh pemuda harus diperkuat," kata Iwan.
Ia menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Bogor menghadapi segudang permasalahan daerah selama lima tahun dirinya menjabat sebagai wakil bupati dan Bupati Bogor.
"Bogor seperti Amerika, besar karena masalah, Amerika besar karena perang, mungkin Bogor ini akan lebih cepat dewasa karena banyak permasalahan dan masih bisa bertahan," ujarnya.
Salah satu masalah besar yang dihadapi yaitu bencana alam dahsyat berupa banjir dan tanah longsor di empat kecamatan wilayah barat Kabupaten Bogor, yakni Sukajaya, Nanggung, Cigudeg, dan Jasinga pada awal 2020.
Lebih dari 2.000 keluarga terdampak atas kejadian tersebut. Peristiwa itu juga menyebabkan korban jiwa sebanyak delapan orang, dan tiga orang hilang yang kini sudah dinyatakan meninggal dunia. Lalu, 12 orang mengalami luka berat, dan 517 orang mengalami luka ringan.
Tak hanya bencana, menurut Iwan, Kabupaten Bogor juga memiliki dinamika tinggi di beberapa bidang lain, mulai dari bidang pemerintahan hingga politik.
"Hari ini saya sekitar satu bulan lagi akan berakhir masa jabatan yang penuh dinamika di kabupaten Bogor ini. Di Bogor ini dinamikanya cukup tinggi," tuturnya.
Baca juga: FP NTT mengampanyekan teritorial baru wisata Indonesia di wilayah timur
Baca juga: Proyek bangun mahkota Tugu Pancakarsa di Bogor capai Rp487 juta
Namun, kata dia, berbagai dinamika dapat dilalui dibuktikan dengan pembangunan yang masih terus berjalan. Iwan juga menilai Kabupaten Bogor tidak menjadi wilayah terbelakang di antara 27 kota/kabupaten di Jawa Barat.
"Bogor masih masuk lima besar (terbaik di Jawa Barat) walaupun dinamikanya banyak," kata Iwan.
"Ini jadi Boling terakhir saya sebelum mengakhiri jabatan sebagai Bupati Bogor, saya ingatkan bahwa sinergi antara para kades, camat dan para tokoh pemuda harus diperkuat," kata Iwan.
Ia menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Bogor menghadapi segudang permasalahan daerah selama lima tahun dirinya menjabat sebagai wakil bupati dan Bupati Bogor.
"Bogor seperti Amerika, besar karena masalah, Amerika besar karena perang, mungkin Bogor ini akan lebih cepat dewasa karena banyak permasalahan dan masih bisa bertahan," ujarnya.
Salah satu masalah besar yang dihadapi yaitu bencana alam dahsyat berupa banjir dan tanah longsor di empat kecamatan wilayah barat Kabupaten Bogor, yakni Sukajaya, Nanggung, Cigudeg, dan Jasinga pada awal 2020.
Lebih dari 2.000 keluarga terdampak atas kejadian tersebut. Peristiwa itu juga menyebabkan korban jiwa sebanyak delapan orang, dan tiga orang hilang yang kini sudah dinyatakan meninggal dunia. Lalu, 12 orang mengalami luka berat, dan 517 orang mengalami luka ringan.
Tak hanya bencana, menurut Iwan, Kabupaten Bogor juga memiliki dinamika tinggi di beberapa bidang lain, mulai dari bidang pemerintahan hingga politik.
"Hari ini saya sekitar satu bulan lagi akan berakhir masa jabatan yang penuh dinamika di kabupaten Bogor ini. Di Bogor ini dinamikanya cukup tinggi," tuturnya.
Baca juga: FP NTT mengampanyekan teritorial baru wisata Indonesia di wilayah timur
Baca juga: Proyek bangun mahkota Tugu Pancakarsa di Bogor capai Rp487 juta
Namun, kata dia, berbagai dinamika dapat dilalui dibuktikan dengan pembangunan yang masih terus berjalan. Iwan juga menilai Kabupaten Bogor tidak menjadi wilayah terbelakang di antara 27 kota/kabupaten di Jawa Barat.
"Bogor masih masuk lima besar (terbaik di Jawa Barat) walaupun dinamikanya banyak," kata Iwan.