Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, membangun sejumlah fasilitas pendukung di "becingah" atau aula Bale Budaya (Rumah Budaya) di Ruang Terbuka Hijau Pagutan agar ruang publik itu bisa lebih representatif menjadi pusat kegiatan masyarakat.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Rabu, mengatakan fasilitas pendukung yang dibangun itu meliputi, ruang VIP, ruang katering, dan toilet.
"Realisasi pembangunan fasilitas pendukung itu saat ini sudah mencapai sekitar 60 persen," katanya.
Dikatakannya, anggaran untuk penambahan fasilitas di Bale Budaya itu bersumber dari APBD tambahan 2023 Kota Mataram sekitar Rp400 juta.
Dengan realisasi pekerjaan 60 persen dan waktu yang tersisa satu bulan lebih, pihaknya optimistis pengerjaan sarana tambahan di RTH Pagutan ini bisa tuntas sesuai kontrak yang ditetapkan.
"Keyakinan itu bukan tanpa dasar sebab proyek yang dikerjakan bukan kategori pengerjaan berat," katanya.
Menurutnya, penambahan sarana itu dibutuhkan sebab RTH Pagutan dipersiapkan menjadi lokasi kegiatan yang bisa menampung banyak orang sehingga perlu penambahan sarana maupun fasilitas pendukung.
RTH Pagutan sebagai ruang publik dengan luas sekitar 8 hektare cocok untuk lokasi kegiatan sosial masyarakat sehingga ke depan pemerintah kota telah menyiapkan RTH Pagutan sebagai ruang publik yang bisa menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD).
Terutama dari keberadaan Bale Budaya atau "becingah" di RTH Pagutan yang kedepannya bisa disewakan untuk kegiatan masyarakat umum. Seperti resepsi pernikahan atau kegiatan lainnya.
"Karena itulah, perlu penambahan sarana agar areal itu lebih dan punya daya tarik banyak kalangan untuk berkegiatan RTH Pagutan. Apalagi lokasi dan tempatnya sangat strategis serta memiliki parkiran luas," katanya.*
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Rabu, mengatakan fasilitas pendukung yang dibangun itu meliputi, ruang VIP, ruang katering, dan toilet.
"Realisasi pembangunan fasilitas pendukung itu saat ini sudah mencapai sekitar 60 persen," katanya.
Dikatakannya, anggaran untuk penambahan fasilitas di Bale Budaya itu bersumber dari APBD tambahan 2023 Kota Mataram sekitar Rp400 juta.
Dengan realisasi pekerjaan 60 persen dan waktu yang tersisa satu bulan lebih, pihaknya optimistis pengerjaan sarana tambahan di RTH Pagutan ini bisa tuntas sesuai kontrak yang ditetapkan.
"Keyakinan itu bukan tanpa dasar sebab proyek yang dikerjakan bukan kategori pengerjaan berat," katanya.
Menurutnya, penambahan sarana itu dibutuhkan sebab RTH Pagutan dipersiapkan menjadi lokasi kegiatan yang bisa menampung banyak orang sehingga perlu penambahan sarana maupun fasilitas pendukung.
RTH Pagutan sebagai ruang publik dengan luas sekitar 8 hektare cocok untuk lokasi kegiatan sosial masyarakat sehingga ke depan pemerintah kota telah menyiapkan RTH Pagutan sebagai ruang publik yang bisa menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD).
Terutama dari keberadaan Bale Budaya atau "becingah" di RTH Pagutan yang kedepannya bisa disewakan untuk kegiatan masyarakat umum. Seperti resepsi pernikahan atau kegiatan lainnya.
"Karena itulah, perlu penambahan sarana agar areal itu lebih dan punya daya tarik banyak kalangan untuk berkegiatan RTH Pagutan. Apalagi lokasi dan tempatnya sangat strategis serta memiliki parkiran luas," katanya.*