Pekanbaru (ANTARA) - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Riau berkolaborasi dengan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Riau melaksanakan bakti sosial dan menggiatkan sosialisasi penurunan prevalensi stunting.

"Upaya ini perlu karena berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, prevalensi stunting di Provinsi Riau adalah 17 persen, lebih baik dibanding Tahun 2021 sebesar 22,3 persen," kata Sekretaris TPPS Riau Fariza dalam keterangan di Pekanbaru, Minggu (26/11).

Dia menjelaskan Presiden Joko Widodo menargetkan stunting turun menjadi 14 persen pada akhir 2024. Angka stunting di Provinsi Riau pada 2022 berhasil turun 5,3 persen namun ada beberapa daerah yang mengalami kenaikan ataupun penurunan. Kepala Bappeda Litbang Riau Emri Juli Harnis mengapresiasi TPPS Riau dan Kagama Riau yang sudah melakukan inisiasi kolaborasi tersebut.

"TPPS bertugas mengoordinasi upaya penurunan stunting secara efektif, sedangkan stunting merupakan ancaman terhadap kualitas hidup produktivitas dan daya saing sumber daya manusia," katanya.

Beberapa faktor yang memengaruhi muncul kasus stunting, antara lain praktik pengasuhan yang tidak tepat, asupan makanan bergizi yang kurang karena harga makanan bergizi lebih mahal.

Selain itu, terjadi infeksi berulang yang berdampak pada perkembangan anak sehingga membutuhkan pantauan agar stunting bisa dicegah. Ketua Harian Kagama Riau Arifudin mengatakan bakti sosial ini sudah menjadi program tahunan karena Kagama mempunyai moto "Guyub Rukun Migunani", yang maknanya memberikan manfaat sebagai bentuk pengabdian masyarakat.

Baca juga: Beras fortifikasi idealnya didistribusikan melalui bansos di Sumut
Baca juga: Sulsel sasar remaja untuk cegah stunting

"Terima kasih kepada para pihak yang sudah mendukung kegiatan ini dan kami juga menghimpun donasi untuk Palestina mencapai Rp11 juta dan kemungkinan masih akan bertambah lagi. Bantuan ini akan kami salurkan melalui lembaga Baznas Riau," kata dia.

 

Pewarta : Frislidia
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024