Mataram (ANTARA) - Tim SAR Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama aparat gabungan melakukan pencarian terhadap seorang balita usia 4 tahun yang terseret arus sungai di Kebun Jeruk Baru, Kelurahan Pejeruk, Kota Mataram.
Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi di Mataram, Minggu, mengatakan informasi tersebut diterima dari pihak BPBD Kota Mataram pada Sabtu (2/12) sore, sehingga Tim Rescue dikerahkan untuk melakukan pencarian bersama unsur TNI, Polri, BPBD, Destana dan warga setempat.
"Setelah melakukan penyisiran aliran sungai hingga malam hari, korban belum ditemukan," katanya.
Kemudian, tim melanjutkan pencarian pada hari ini dengan menggunakan peralatan, antara lain perahu karet bermesin, aqua eye, life jacket, kendaraan operasional, dan peralatan pendukung lainnya. "Rencananya pencarian dilakukan hingga ke muara sungai," katanya.
Ia mengatakan pencarian dilakukan hingga muara sungai, yaitu di wilayah Ampenan, dengan jarak sekitar 1,22 kilometer dari lokasi kejadian.
"Semoga korban bisa ditemukan," katanya.
Dengan adanya peristiwa tersebut, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anak, ketika terjadi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.
"Kita berharap warga tetap waspada dan mengawasi anaknya saat bermain di dekat sungai atau jaringan irigasi lainnya," katanya.
Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi di Mataram, Minggu, mengatakan informasi tersebut diterima dari pihak BPBD Kota Mataram pada Sabtu (2/12) sore, sehingga Tim Rescue dikerahkan untuk melakukan pencarian bersama unsur TNI, Polri, BPBD, Destana dan warga setempat.
"Setelah melakukan penyisiran aliran sungai hingga malam hari, korban belum ditemukan," katanya.
Kemudian, tim melanjutkan pencarian pada hari ini dengan menggunakan peralatan, antara lain perahu karet bermesin, aqua eye, life jacket, kendaraan operasional, dan peralatan pendukung lainnya. "Rencananya pencarian dilakukan hingga ke muara sungai," katanya.
Ia mengatakan pencarian dilakukan hingga muara sungai, yaitu di wilayah Ampenan, dengan jarak sekitar 1,22 kilometer dari lokasi kejadian.
"Semoga korban bisa ditemukan," katanya.
Dengan adanya peristiwa tersebut, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anak, ketika terjadi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.
"Kita berharap warga tetap waspada dan mengawasi anaknya saat bermain di dekat sungai atau jaringan irigasi lainnya," katanya.